48 Mahasiwa Universitas NU Sumbar Ikuti Wisuda S1, Ini Pesan Rais 'Aam PBNU

PADANG (4/9/202) - Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Ahyar mengungkapkan, ilmu jika sendirian berbahaya kalau tidak diiringi dengan agama. Ilmu tanpa nilai-nilai spiritualitas akan mendatangkan keburukan.

"Ilmu harus dibarengi dengan nilai-nilai agama. Banyak orang yang berilmu, tapi bukan memberikan kebaikan dan kemaslahatan. Akan tetapi, ilmu yang dimilikinya mendatangkan kerusakan bagi manusia dan alam," ungkap KH Miftachul Ahyar dihadapan wisudawan Universitas Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Barat, Senin di auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Padang.

Menurut Kiai Miftachul, mereka yang melakukan tindakan korupsi, saat ini bukan lagi nilainya miliaran tapi sudah triliunan rupiah. Apakah yang melakukan itu tidak orang berilmu? Pasti berilmu.

"Hanya saja, nilai-nilai spiritualitas yang ada pada dirinya, tidak mampu membentengi dia dari perbuatan yang dilarang," tegas Kiai Miftachul Ahyar.

Baca juga: PWNU Sumbar Berikan Penghargaan ke Irjen Suharyono di Hari Santri 2023, Mahyeldi: Santri Mesti Berperan Wujudkan Indonesia Emas 2045

Dikatakan, Universitas NU Sumatera Barat, tentu mempunyai komitmen yang jelas melahirkan sumber daya manusia yang bukan hanya pintar, memiliki ilmu, tapi juga bermoral, memiliki spiritual. Bukan hanya mementingkan dunia saja, tapi juga akhirat.

"Saya optimistis, Universitas NU Sumbar akan jadi besar nantinya. Kewajiban umat Islam Sumbar untuk membesarkan Universitas NU Sumbar," tambah Kiai Miftachul.

Terakreditasi BAN-PT

Sementara, Ketua BPP Universitas NU Sumatera Barat, Prof Ganefri mengatakan, keberadaan perguruan tinggi itu kini sudah masuk radar penilaian, sehingga sudah termasuk perguruan tinggi swasata (PTS) terbaik juga di Sumbar.

Baca juga: Gubernur Sumbar bersama Rektor UNP Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi, Ini Alasannya

Karena itu, patut diberikan apresiasi kepada pimpinan, dewan dosen dan keluarga besar UNU yang sudah membesarkan UNU.

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: