Tanjak jadi Logo HUT Ke-66 Riau, Ini Arti dan Maknanya

PEKANBARU (6/7/2023) - Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan perkenalkan Logo HUT ke-66 Riau berbentuk Tanjak. Dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru.

Setiap warna memiliki arti. Merah melambangkan keberanian. Kuning melambangkan kejayaan martabat dan marwah. Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan. Biru melambangkan unggul dan cerdas.

"Logo hari jadi ke-66 tahun Provinsi Riau memiliki tagline 'Riau Bersatu' dengan susunan warna hitam. Dimana, warna hitam itu melambangkan ketangkasan dan kekokohan," ungkap M Job Kurniawan yang juga ketua HUT ke-66 Provinsi Riau, di Ruang Rapat Melati, Pekanbaru, Kamis.

Provinsi Riau akan menggelar puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-66 pada 9 Agustus 2023. Segala rangkaian acara telah di persiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk meriahkan hari jadi tersebut.

Baca juga: Taling Sling Penarik Putus, Truk Hino Berjalan Mundur Lalu Tabrak Minibus dan Truk Canter

Dijelaskan, logo HUT Riau memberikan makna semangat bersama masyarakat Riau untuk mewujudkan Riau Bersatu yakni berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat, dan Unggul.

Di mana, masyarakat Riau harus kreatif dan mempunyai inovatif dalam mengembangkan sumber daya manusia serta sumber daya alam.

"Dengan begitu, arti dari logo ini, masyarakat Riau harus kreatif dan inovatif dalam mengembangan kualitas SDM dan SDA agar geliat ekonomi Riau terus tumbuh dan meningkat yang akan bermuara pada kesejahteraan yang berkelanjutan."

"Kemduian, menjunjung tinggi nilai norma dan adat istiadat juga merupakan upaya mewujudkan Riau yang bermartabat," jelasnya.

Logo ini merupakan hasil seleksi Pemprov Riau melalui Biro Administrasi Pimpinan setelah diadakan sayembara. Dari puluhan designer lokal, 11 desain terbaik jadi nominasinya. Lalu terpiliah satu desain dari Novelia Shafyra, untuk dijadikan logo HUT ke 66 Provinsi Riau.

Dikutip dari postingan akun Instagram @Biroadpim.riau, pemilihan logo ini dinilai langsung Gubernur Riau, Syamsuar, Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zein dan tiga juri profesional.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: