Pemko Pekanbaru Kumpulkan Forkopimda, Tokoh Adat dan Agama Bahas LGBT

PEKANBARU (24/6/2023) - Pemko Pekanbaru kumpulkan seluruh elemen masyarakat, untuk antisipasi meruyaknya penyakit masyarakat terutama persoalan LGBT.

Usai rapat koordinasi (Rakor) itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi mengatakan, tidak ada ditemukannya Grup WhastApp LGBT di tingkat Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru.

"Ini berdasarkan hasil dari penelusuran dari Disdik dan juga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau. Kabar yang beredar itu karena kesalahan dalam pemberitaan," jelas Masykur Tarmizi.

Rakor ini dihadiri Dandim 0301/Pekanbaru, Kolonel Kav Yuli Eko, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau, Kasatpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian.

Baca juga: 121 Kasus Maksiat Terjadi di Bukittinggi, Erman Safar: Pelaku Didominasi Orang Luar

Kemudian, Kadis Pendidikan, Abdul Jamal dan para tokoh Agama serta pihak lainnya. Rakor ini dilaksanakan di gedung Tengku Maharatu, Jalan Kerinci, Keluraham Rintis, Rabu siang.

Rakor ini digelar, Masykur Tarmizi melanjutkan, dalam rangka menyamakan presepsi dan meminta pendapat para tokoh agama serta meminta mereka lebih peran dalam mengatasi LGBT.

Misalnya, tokoh agama menyampaikan pada jemaahnya disetiap ibadah atau kajian, bahwa LGBT ini merupakan perbuatan yang terlarang sesuai ajaran agama.

"Usulan dari Dandim, agar diadakan rapat ditingkat tinggi. Nanti kita akan mengusulkan kepada Pak Pj wali kota untuk mengadakan rapat dengan seluruh Forkopimda, merumuskan cara menyikapi permasalahan ini," ujarnya.

Baca juga: LGBT Meruyak di Dunia Pendidikan, Politisi PKS Ini Minta Pemerintah Hadir Melindungi Generasi

"Sehingga, dari rapat dengan Forkopimda nantinya dapat merumuskan hukum atau sanksi seperti apa yang akan kita berikan, apabila ditemukan pelaku-pelaku LGBT di Pekanbaru," imbuhnya.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: