Gas LPG 3 Kg Langka di Bukitinggi, Andre Rosiade: Kuat Dugaan ada Pengoplosan

BUKITTINGGI (16/6/2023) - Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade menduga, peredaran gas LPG 3 Kg diselewengkan di Kota Bukittinggi.

Indikatornya, pasokan normal sebanyak 2.900 tabung lalu telah ditingkatkan jadi 5.600 tabung. Namun, kelangkaan masih terjadi.

"Artinya, ada dugaan pidana penyelewengan. Kemungkinan ada pembelian LPG 3 Kg dipindahkan ke 12 Kg. Saya minta wali kota dan Pertamina mendalami kemungkinan pengoplosan ini, sekaligus berkoordinasi dengan Polresta Bukittinggi. Intinya, akar permasalahan harus kita cari," tegas Andre di Bukittinggi, Jumat.

Hal itu dikatakan Andre saat meninjau operasi pasar gas LPG 3 Kg di Kelurahan Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS).

Baca juga: Wacana LPG 3 Kg Non Subsidi, Politisi PKS Bilang Ini Kebijakan Super Tega, Simak Alasannya

Hadir dalam operasi pasar ini, Wali Kota Bukittinggi, Erman, Safar Alfian (Direktur Utama Pertamina Patra Jaya wilayah Sumbar) dan Naro Tama (sales manager area Sumbar).

Sebagai anggota DPR, terang Andre, dirinya menyerap aspirasi masyarakat terhadap kelangkaan LPG 3 Kg berbagai titik di Sumatera Barat seperti Kota Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang serta Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Limapuluh Kota.

"Tidak hanya sulit ditemukan, harganya juga naik.Kalau kenaikannya beda-beda. Ada yang Rp28.000, bahkan ada yang sampai Rp40.000.Karena kita butuh, tentu dibeli juga," jawab salah seorang warga yang mengantri, menjawab tanya Andre Rosiade.

Erman Safar menjelaskan, kuota LPG 3 Kg di Bukittinggi sebenarnya dinikmati bukan warga kota wisata ini semata, namun juga oleh warga di daerah yang berdekatan di kota/kabupaten tetangga.

Baca juga: Wako Bukittinggi Terbitkan SE Atasi Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Poin No 2 Mesti Dicermati

"Bukan saja pelaku usaha kota ini juga sebaliknya (lintas perdagangan) semuanya belanja di sini," ungkap Erman.

Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: