Biofarma Gandeng Akademisi Kembangkan Budidaya Pisang bagi Warga Terdampak Waduk Jatigede

Selasa, 31 Januari 2023, 08:45 WIB | Bisnis | Nasional
Biofarma Gandeng Akademisi Kembangkan Budidaya Pisang bagi Warga Terdampak Waduk Jatigede
Warga Desa Mekarasih, Kabupaten Sumedang menerima bibit pohon pisang yang merupakan Program TJSL Bio Farma. (humas)

SUMEDANG (31/1/2023) - Bio Farma mengembangkan program Empowerment melalui Program Budidaya Pisang sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada masyarakat di Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede.

"Program budidaya pisang yang kami terapkan hampir sama dengan program Re-Grass yang diterapkan kepada Peternak Milenial binaan Bio Farma, yaitu mengadopsi sistem produksi vaksin, dimana ada master seed dan working seed," ungkap Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir dalam pernyataan tertulis yang diterima, Selasa.

Master seed ini adalah pengumpulan bibit terbaik sehingga menjadi media pembenihan bibit unggul, yang kemudian diperbanyak di area working seed. Di area working seed itu yang nantinya akan dikembangkan menjadi tanaman budidaya pisang bagi masyarakat.

Kehadiran TJSL Bio Farma di Desa Mekarsari, terang Honesti, merupakan salah satu bentuk komitmen untuk berkonstribusi terhadap pengembangan ekonomi dan sosial lingkungan sekitarnya, baik itu masyarakat yang berada di lingkungan internal perusahaan, maupun masyarakat secara umum.

Baca juga: Nevi Zuairina Serahkan TJSL PT Bukit Asam di Kabupaten Limapuluh Kota

Komitmen tersebut diwujudkan dengan meningkatkan kearifan lokal dengan pemanfaatan potensi komoditi pisang lokal yang berkembang di Jatigede.

Sementara, Kepala Divisi TJSL, Tjut Vina menyampaikan, Bio Farma melihat adanya potensi pertanian yaitu pemanfaatan pisang lokal yang tumbuh dan berkembang baik di Jatigede, namun belum dikembangkan secara maksimal.

"Program ini difokuskan kepada cara pertanian terpadu melalui sistem multiple cropping sehingga komoditas pertanian di wilayah Jatigede meningkat secara produktivitas dan kualitas," terang dia.

Permasalahannya adalah, ungkap Tjut Vina, masyarakat di wilayah binaan belum mampu memaksimalkan potensi dari keberlimpahan komoditas tersebut.

Baca juga: PT Bukit Asam Serahkan TJSL untuk Dukung Kegiatan Yayasan Auladi

Potensi hasil pisang yang dikelola masyarakat Jatigede, walaupun belum menerapkan teknologi budidaya yang standar atau sesuai GAP (Good Agriculture Practice) tetap memberikan hasil panen, namun dengan kondisi kualitas yang sangat bervariasi.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: