Uma Dijadikan Destinasi Wisata Unggulan Mentawai
MENTAWAI (12/8/2021) - Desa Matotonan ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Hal ini disebabkan desa ini merupakan daerah yang masih menjaga budaya asli daerah kepulauan yang berada di kawasan Samudera Hindia ini.
"Budaya asli Mentawai, masih dipertahankan secara konsisten di Desa Matotonan atau Rereiket Hulu ini. Menjaga dan melestarikan adat budaya sangat penting, karena bertujuan untuk diketahui anak cucu di masa depan," ujar Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, Kamis.
Di mata Yudas, budaya Mentawai di Desa Matotonan sangat menarik sekaligus unik. Oleh sebab itu, budaya ini bisa jadi salah satu daya tarik utama di sektor pariwisata, sehingga bernilai ekonomi bagi masyarakat.
"Kekhasan Budaya Mentawai, memiliki nilai ekonomi yang bisa ditawarkan pada masyarakat luas. Maka, tugas kita sekarang adalah mengeksiskan wisata budaya ini, agar menarik minat wisatawan berkunjung. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara," urai Yudas tentang kehidupan asli Mentawai di daerah Rereiket itu.
Baca juga: Mahmud Marhaba Dampingi PJS Pohuwato Temui Plt Bupati, Ini Aspirasi yang Disampaikan
Desa Matotonan terletak di pedalaman Sungai Rereiket Hulu, Kecamatan Siberut Selatan.
Kekhasan Budaya Mentawai yang ada di Desa Matotonan, diakui peneliti budaya dan bahasa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Obing Katubi yang ikut hadir dalam acara HUT Desa Matotonan.
"Budaya asli Mentawai ini hanya dapat saya lihat di Desa Matotonan. Mungkin karena baru pertama kali saya datang ke Mentawai. Melihat keseharian, cara berpakaian, kuliner dan kehidupan tradisional di sini, menurut saya sangat menarik di mata dunia," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Mentawai, Joni Anwar mengatakan, pihaknya mendapat tugas dari bupati Mentawai, agar menjadikan Uma (rumah adat-red) sebagai destinasi wisata budaya Mentawai.
Baca juga: BANTUAN PERBAIKAN RUMAH: Korban Banjir Curhat ke Pj Bupati Era Sukma Munaf
"Kita akan benahi lagi seperti penataan halaman, membangun gazebo dan stand di sekitarnya untuk tempat kuliner dan kerajinan masyarakat. Sehingga, para pengunjung termotivasi datang kembali setiap ada kegiatan di sini," tukasnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Dirut Injourney Serahkan TJSL untuk Mentawai, Ini Rencana Jangka Panjangnya
- FPM 2023 Sukses, Pengunjung Capai Angka 2,3 Ribu Orang
- Dinas Kesehatan Mentawai Gagas Kebun Herbal Kukuet, Bupati: Layak jadi Destinasi Wisata
- 95 Persen Wisatawan Mentawai dari Turis Luar Negeri, Wagub Sumbar: Kebersihan Penting Dijaga
- Sekda Mentawai: April, Tim Kurator ADWI 2023 akan Visitasi ke Desa Wisata Muntei