Rakerda IWAPI Sumbar IV: Bangun Fanatisme Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 03 Agustus 2019, 18:03 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Rakerda IWAPI Sumbar IV: Bangun Fanatisme Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat
Wagub Sumbar, Nasrul Abit menyaksikan penyerahan pataka IWAPI oleh Emma Yohanna pada Rakerda IV Ikatan Wanita Pengusaha Perempuan (IWAPI) Sumatera Barat, di salah satu hotel di Padang, Sabtu (3/8/2019). (humas)

VALORAnews - Guna memajukan para pengusaha dan pengrajin yang paling mendasar yang mesti kita lakukan bagaimana membangun fanatisme daerah, agar setiap masyarakat merasa bangga dengan memakai produk sendiri.

Kemudian, berpikir global bagaimana pulo produk lokal itu menjadi kesenangan bagi semua orang, minimal bagaimana wisatawan menyenangi dan memakai produk lokal.

Hal itu diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat,m, Nasrul Abit, saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV Ikatan Wanita Pengusaha Perempuan (IWAPI) Sumatera Barat, di salah satu hotel di Padang, Sabtu (3/8/2019).

Dia menegaskan, terlepas dari itu semua, yang paling mendasar yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun fanatisme terhadap produk lokal Sumatera Barat, namun dengan berfikir secara global.

Baca juga: PEMKAB PESSEL Ajak Semua Pihak Berpartisipasi Dalam Pembangunan

"Contohnya batik kita. Kita harus menciptakan fanatisme terhadap batik. Kita harus bangga memakai memakai produk kita sendiri. Kita ada Silungkang, Tanah Liek dan lainnya," ungkapnya.

Nasrul Abit mengatakan, sesuai dengan tema Rakerda yakni "Meningkatkan kompetensi dan partisipasi wanita untuk memajukan UKM di era revolusi industri 4.0," para pengusaha ko wanita harus memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usahanya.

"Tentu mau tidak mau, suka tidak suka, kita memang harus masuk ke dalam apa itu revolusi 4.0. Yang kita unggulkan tentu produk UMKM kita. Ada 6000 jenis usaha rumah tangga. Kalau diambil 10 persen saja bisa di jual dengan menggunakan teknologi tentu sangat baik," ungkap Nasrul.

Nasrul menambahkan, untuk bersaing di dunia pemasaran, produk juga harus dikemas dengan menggunakan daya tarik yang berbeda.

Baca juga: IWAPI Pessel Gelar FGD Perempuan dalam Persaingan Kerja

"Untuk di Sumbar, kalau produknya ada, bisa bersanding dan sesuai standar, kasih tau saya, saya akan bicarakan untuk diisi di supermarket yang ada di Sumbar ini. Karena itu memang sudah ada perjanjiannya. Produk lokal 30 persen bisa kita isi. Namun tentu harus standar dan bersaing," ujarnya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: