Peringatan Hari Autis dan Down Syndrome, Mahyeldi: Ciptaan Allah Tak Ada yang Sia-sia

Senin, 08 April 2019, 00:20 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Peringatan Hari Autis dan Down Syndrome, Mahyeldi: Ciptaan Allah Tak Ada yang Sia-sia
Wali Kota Padang, Mahyeldi menyemangati, anak autis dan down sindrom pada peringatan Hari Autis Sedunia di kawasan Car Free Day Jalan Khatib Sulaiman, Ahad (7/4/2019). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Wali Kota Padang, Mahyeldi menegaskan, semua ciptaan Allah Subhana wata'ala di muka bumi, tidak ada yang sia-sia. Semuanya bermanfaat dan ada gunanya. Untuk itu, Mahyeldi mengingatkan, anak autis dan down sindrom merupakan rahmat dan karunia sang pencipta.

"Semua kita memiliki kekurangan dan disaat yang bersamaan juga memiliki kelebihan," ujar Mahyeldi pada peringatan Hari Autis Sedunia di kawasan Car Free Day Jalan Khatib Sulaiman, Ahad (7/4/2019) pagi.

Mahyeldi menjelaskan, Pemko Padang memiliki tanggungjawab mengayomi dan melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. "Mari bersama-sama kita mewujudkan kepedulian dan perhatian kepada saudara kita yang autis," ajak Mahyeldi.

Saat ini, kata Mahyeldi, Kota Padang telah memiliki Pusat Layanan Autis di Kampung Jambak, Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, yang memberikan diagnosis gratis bagi anak, pelatihan gratis bagi orang tua yang memiliki anak autis.

Baca juga: Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra, Sumbar Cetak Hattrick

Pusat Layanan Autis (PLA) bertujuan memberikan layanan autis serta memberikan layanan terpadu sesuai dengan karakteristik anak dengan jenis layanan asesmen, intervensi terpadu, pendidikan transisi dan layanan umum.

"Pelatihan di PLA dititikberatkan pada bagaimana mengajarkan kemampuan dasar mandiri untuk anak dengan autisme, seperti mandi, makan, minum, buang air kecil, buang air besar, melepas sepatu, dan memakai baju," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Barlius mengakan, kompleksitas permasalahan yang dihadapi penyandang autis, mengharuskan pihak penyelenggara sekolah autis, menyediakan tenaga profesional dan tenaga teknis yang tidak sedikit.

Akibatnya, beban biaya masyarakat khususnya orang tua anak autis menjadi besar, menurut Barlius, PLA ini merupakan jalan keluarnya untuk menghadapi kondisi tersebut.

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir atau saat balita yang menghambat individu dalam hubungan sosial mengakibatkan individu terisolasi dan masuk dalam dunia repetitif, aktivitas dan minat obsesif. Penderita autis memiliki hak yang sama dalam pendidikan.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: