Gempa Beruntun Siberut belum Terkait Titik Megathrust Mentawai, Ini Analisis Badrul dan Daryono
VALORAnews - Akademisi Fakultas Teknik Unand, Badrul Mustafa menilai, di jalur Megathrust terdapat tiga titik pusat gempa besar yang punya siklus dua ratus tahunan lebih. Dua titik di antaranya telah melepaskan energi besarnya itu yakni di Segmen Sipora-Pagai dan Segmen Enggano (Nias-Simelue-Aceh).
"Satu segmen lagi yakni Segmen Siberut, belum keluar gempa besarnya setelah kejadian 1797 dulu," ungkap Badrul Mustafa terkait fenomena gempa beruntun di Mentawai, Sabtu (2/2/2019) hingga Ahad (3/2/2019).
BMKG mencatat, pada Sabtu pukul 16.27 WIB, terjadi gempa berkekuatan 6,1 SR yang didahului gempa dengan magnitudo 5,3 SR. Kedua gempa ini hanya berselang 24 menit dengan kedalaman dangkal sekitar 26 Km.
Dijelaskan Badrul Mustafa, khusus untuk titik Megathrust Mentawai, ada dua segmen yang punya siklus gempa besar dua ratusan tahun lebih yakni Segmen Siberut dan Sipora-Pagai.
Baca juga: Building Code sebagai PRB, BMKG Ajak Pakar Kegempaan Sumbar Bentuk Konsorsium
"Segmen Sipora-Pagai sudah keluar gempanya pada 12 dan 13 September 2007 dengan kekuatan 8,4; 7,9 dan 7,2 SR. Lalu, pada 25 Oktober 2007, muncul energi sisa sebagai gempa dengan kekuatan 7,8 yang menimbulkan tsunami," ungkap Badrul.
"Di Nias dan Simeulue Aceh juga sudah keluar energi besarnya. Tinggal Segmen Siberut yang belum keluar," tambah Badrul.
Analisis serupa juga disampaikan mantan Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono. Menurutnya, gempa Siberut yang terjadi Sabtu petang 2 Februari 2019 lalu, terletak pada batas segmen Mentawai yang belum pecah dan Segmen Enggano yang sudah pecah pada 2007 dan 2010.
"Tampaknya, gempa hanya terjadi pada tepi-tepi ujung selatan dan utara dari segmen Mentawai yang belum pecah," kata Daryono melalui pesan whatsapp.
Baca juga: Sejak Senin Dinihari, 3 Kali Lindu Menggoyang Segmen Megathrust Mentawai-Siberut
Apakah gempa beruntun di Siberut tersebut merupakan gempa pembuka (foreshocks) di segmen Mentawai? Menurut Daryono, tidak mudah untuk mengatakan sebuah aktivitas gempa disebut sebagai gempa pembuka.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Libur Lebaran 2024, Program Desa Wisata Dongkrak Angka Kunjungan Wisatawan
- Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ala Pemprov Sumbar Patut Dikembangkan
- Libur Lebaran Berjalan Kondusif, Mahyeldi: 52 Kepala OPD se-Sumbar Rutin Melaporkan Kondisi Terakhir
- Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore
- BI Sumbar Fungsikan De Javasche Bank jadi Gedung Memorabilia, Pertama di Luar Pulau Jawa
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024