Lulusan Berbudi Pekerti Baik jadi Tantangan Pendidikan Tinggi, Ini Kiat dari Insannul Kamil

Sabtu, 01 September 2018, 19:38 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Lulusan Berbudi Pekerti Baik jadi Tantangan Pendidikan Tinggi, Ini Kiat dari Insannul...
Dekan Fakultas Teknik Unand, Insannul Kamil, memberikan pandangannya tentang pendidikan tinggi diera digital, di hadapan para orang tua dan wali mahasiswa baru periode 2018/2019 di kampus Fakultas Teknik Unand, Sabtu (1/9/2018). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Dekan Fakultas Teknik Unand, Insannul Kamil menegaskan, era teknologi 4.0 atau era digital saat ini, telah 'memaksa' cara dan gaya belajar jadi berubah drastis seiring terjadinya perubahan pada cara dan gaya hidup.

"Generasi sekarang yang dikenal dengan generasi milenial, sangat jauh berbeda dengan generasi sebelumnya soal pendidikan tinggi, terutama cara dan gaya belajar," tegas Insannul Kamil, di hadapan para orang tua dan wali mahasiswa baru periode 2018/2019 di kampus Fakultas Teknik Unand, Sabtu (1/9/2018).

Menurut dia, pendidikan tinggi era kini, banyak menuntut keterlibatan seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi khususnya pihak keluarga dari para mahasiswa. Keterlibatan orang tua ini, tegas Insannul, salah satu faktor pemicu keberhasilan dalam menempuh pendidikan tinggi.

"Lingkungan kampus bukanlah satu-satunya tempat yang menentukan keberhasilan mahasiswa. Sebab, di era digital saat , ini sumber belajar itu bukan lagi lingkungan kampus, tapi global," terangnya.

Baca juga: Gubernur Sumbar Ucapkan Terima Kasih Atas Semangat Kerelawanan yang Ditumbuhkan PMI

Saat ini, ungkap Insannul, pendidikan tinggi sudah bersifat menyeluruh dan melibatkan semua pihak. Sasaran pendidikan, bukan hanya masalah intelektual tapi juga budi pekerti.

"Intinya, pendidikan tinggi itu mencetak orang baik dan pintar. Untuk jadi pintar dan baik itu, perlu peranan dan keterlibatan orang tua serta keluarga mahasiswa," urainya.

"Cara dan gaya tempoe doeloe dalam belajar atau menuntut ilmu di pendidikan tinggi, sudah tidak terpakai lagi pada zaman yang serba digital ini, meskipun esensi intelektual dan esensi budi pekertinya tetap sama," tambah Insannul Kamil.

Ditegaskan, untuk jadi pintar itu tidak sulit. Hal ini sudah diutarakan sejak awal kemerdekaan negara ini, oleh proklamator Bung Hatta.

Baca juga: Tim PKM-MNM Unand Latih Warga Dua Desa di Mentawai Pengolahan Pisang dan Talas

"Asal mau belajar saja, pintar bisa diraih. Namun, untuk berbudi pekerti baik, inilah yang sulit. Inilah tantangan terbesar pendidikan tinggi kita ke depan," terang Insannul Kamil. (rls/kyo)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: