Mengenal Megathrust Mentawai - BNPB

Kamis, 30 Juli 2015, 10:52 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Mengenal Megathrust Mentawai - BNPB
Akademisi Unand, Badrul Mustafa Kamal saat berada di atas kapal JAMSTEC (Februari 2005), waktu penelitian setelah gempa/tsunami Aceh. Penelitian ini utk melihat deformasi lantai samudera, akibat gempa yang menimbulkan tsunami (26/12/2004) lalu. Di kapal,

VALORAnews -- Akademisi Universitas Andalas, Badrul Mustafa Kamal, memberikan opini pembanding seputar ancaman gempa dahsyat 9 SR dari megathrust Mentawai yang dilansir sejumlah media hasil wawancara dengan pejabat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Berikut penjelasan pria bergelar doktor yang mengajar di Fakultas Teknik Unand yang dipublikasikannya di akun media sosial, facebook, Kamis (30/7/2015), sekitar pukul 10.00 WIB.

Mentawai megathrust menyimpan potensi gempa besar yang periode ulangnya sekitar 200-300 tahun sekali. Di megathrust ini terdapat dua segmen, yakni Siberut dan Sipora-Pagai. Segmen Sipora-Pagai sudah selesai periode ulangnya. Dulu terjadi gempa besar berskala 8,7 SR tahun 1833, yang diikuti dengan tsunami.

Lalu terjadilah beberapa kali gempa di segmen ini, yakni: tanggal 12 September 2007 menjelang maghrib dengan magnitudo 8,4 SR. Besoknya tanggal 13 September 2007 (hari pertama puasa ramadhan) terjadi yang berikutnya dengan magnitudo 7,9 SR.

Baca juga: Gempa Beruntun Siberut belum Terkait Titik Megathrust Mentawai, Ini Analisis Badrul dan Daryono

Menjelang siang, sekitar pkl 11.00 kembali terjadi dengan kekuatan 7,2 SR. Setelah itu, sampai beberapa bulan berikutnya terjadi banyak sekali gempa susulan dengan kekuatan yang fluktuatif sampai sekitar 6 SR, sampai kemudian tenang.

Waktu itu para pakar berpikir bahwa kemungkinan potensi gempa di segmen ini sudah selesai. Tapi ada pula pendapat bahwa mungkin saja masih ada sisa energinya, mengingat bahwa di segmen ini sebelumnya terjadi dengan kekuatan 8,7 SR.

Untuk mencapai 8,7 itu kalau dilihat energi yang lepas sejak 12 September 2007 sampai Desember 2007 memang masih belum setara.

Ternyata benar, sisanya masih ada. Sisanya ini keluar pada tanggal 25 Oktober 2010, berupa gempa berkekuatan 7,2 SR yang berepisentrum di baratdaya Pagai Selatan. Gempa tersebut menimbulkan tsunami. Alhamdulillah tsunaminya tidak sampai ke pesisir pulau Sumatera, sehingga dari 7 (tujuh) kota dan kabupaten di Sumbar yang terancam dampak tsunami, hanya kabupaten Mentawai yang kena. Itu pun hanya di pulau Pagai selatan, Pagai Utara dan sedikit pulau Sipora.

Baca juga: 105 Gempa Susulan Terjadi di Megathrust Mentawai, BMKG: Langsung Evakuasi Jika Terasa Lama

Selesai terjadi gempa dan tsunami ini, semua pakar yakin bahwa periode ulang 1833 di segmen ini sudah selesai. Tinggal pengulangan berikutnya sekitar 200 tahun yang akan datang.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: