11 Kali Gempa Kecil Terjadi di Zona Megathrust
VALORAnews - Sepanjang Kamis (5/4/2018) terjadi 11 kali gempabumi yang mengguncang kepulauan Mentawai. Gempa pertama terjadi pukul 00.16 WIB dengan kekuatan 4.3 selanjutnya diikuti gempa gempa yang kekuatan di bawah 5 SR hingga pukul 19.00 WIB. Kekuatan gempa gempa tersebut berkisar antara 2.3 SR - 4.8 SR.
"Kesebelas gempabumi tersebut berada di sekitar Kepulauan mentawai. Dua di antaranya merupakan gempabumi yang dirasakan yaitu yang terjadi pada pukul 00.16 WIB dengan kekuatan 4.3 dan dirasakan di Pulau Siberut serta gempa yang terjadi pada pukul 06.46 WIB dengan kekuatan 4.8 dan dirasakan di Siberut dan Tua Pejat, Sipora," ungkap Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Silaing Bawah, Kota Padangpanjang, Rahmat Triyono, beberapa waktu lalu.
Dikatakan Rahmat, dampak kedua gempa tersebut tidak ada laporan kerusakan. Gempa-gempa yang terjadi di kepulauan Mentawai tersebut, terangnya, diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng di samudera Hindia sebelah barat kepulauan Mentawai.
Kemudian, juga disebabkan jalur subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia di Indonesia memanjang dari pantai barat Sumatera sampai ke selatan Nusa Tenggara. Pada sistim subduksi Sumatera dicirikan dengan menghasilkan rangkaian busur pulau depan (forearch islands) yang non vulkanik (Pulau Simeulue, Nias, Banyak, Batu, Siberut hingga Pulau Enggano).
Baca juga: Gempa Magnitudo 5.0 Goncang Mentawai, Ini Analisis Kapus Gempabumi dan Tsunami BMKG
"Lempeng India-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia dengan kecepatan 50-60 mm/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah pantai barat Sumatera termasuk daerah yang aktivitas kegempaannya tinggi," terang Rahmat.
Meskipun energi gempa yang kelepaskan di kepulauan Mentawai relatif kecil dengan kekuatan di bawah 5 SR, menurut Rahmat, hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tektonik diwilayah kepulauan Mentawai.
"Peningkatan aktivitas kegempaan pada zona Megathrust Mentawai masyarakat dihimbau tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan, karena gempabumi setiap saat dapat terjadi dan hingga saat ini belum dapat diprediksi," harapnya.
"BMKG Padang Panjang akan selalu memonitor dan meng-update perkembangan terhadap peningkatan aktivitas kegempaan diwilayah kepulauan Mentawai." (kyo)
Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dirut Injourney Serahkan TJSL untuk Mentawai, Ini Rencana Jangka Panjangnya
- FPM 2023 Sukses, Pengunjung Capai Angka 2,3 Ribu Orang
- Dinas Kesehatan Mentawai Gagas Kebun Herbal Kukuet, Bupati: Layak jadi Destinasi Wisata
- 95 Persen Wisatawan Mentawai dari Turis Luar Negeri, Wagub Sumbar: Kebersihan Penting Dijaga
- Sekda Mentawai: April, Tim Kurator ADWI 2023 akan Visitasi ke Desa Wisata Muntei