Dialog Kedjajaan Bangsa DPP IKA Unand #2: Medsos Bisa jadi Model untuk Garap Pemilih Usia Muda
VALORAnews - Akademisi FISIP Unand, Andri Rusta menilai, media sosial belum berpengaruh terhadap keterpilihan seorang calon di kontestasi pemilihan kepala daerah di Sumbar.
"Tapi jangan diangggap sepele, karena anak muda yang dikenal dengan generasi milenial, justru interaksi mereka setiap waktu via media sosial," ujar Andri Rusta pada pada Dialog Kedjajaaan Bangsa IKA Unand Padang, Kamis 22/2 di Sikola Cafe Sekretariat DPP IKA Unand jalan KIS Mangunsarkoro.
Dialog seri kedua bertemakan Kaum Muda dalam Pusaran Pilkada ini, juga menampilkan tiga orang calon walikota dari tiga dari empat kota yang menggelar pemilihan kepala daerah di Sumbar. Yakni Fadli Amran (Cawako Padangpanjang), Genius Umar (Cawako Pariaman) dan Ali Yusuf (Cawako Sawahlunto).
Dialog yang dimoderatori Komite Tetap Bidang Perbankan Kadin Sumbar yang juga Ketua BEM Fakultas Ekonomi Unand 2001/2002, Rezki Rifai itu, juga dihadiri Sekjen DPP IKA Unand, Prof Reni Mayerni, dr Masrul (wakil ketua umum), sejumlah alumni lintas profesi serta puluhan wartawan media cetak, elektronik dan siber.
Baca juga: Mulyadi Muchtar Kembali Dipercaya Pimpin IKA Unand Jabodetabek
Andri yang juga Peneliti Senior Spektrum Politika ini menegaskan, media sosial bisa jadi model untuk menggarap secara intens pemilih muda.
"Kalau Cawako pandai dan pesan disampaikan lewat Medsos pas terutama terkait model, kreatifitas Medsos menjadi alternatif menentukan kemenangan di Pilkada," ujar Andri Rusta.
Sejak smartphone mewabah dan jaringan WiFi gratis tersedia banyak di berbagai tempat, sosial media (Sosmed) memang semakin booming digunakan untuk berinteraksi. Bahkan segala hal, Sosmed seperti facebook, twitter, whatshapp dan instagram jadi ajang aktualisasi diri oleh kaum muda.
Walau sosmed bisa digunakan untuk kegiatan positf, namun tak jarang digunakan untuk kegiatan menyalahi aturan. Di ajang pemilihan kepala daerah, Sosmed kerap digunakan untuk kampanye negatif bahkan kampanye hitam. Kabar hoax pun, tak jarang dilempar ke figur tertentu yang tengah bertarung di pesta demokrasi lima tahunan ini.
Baca juga: Jelang Musda IKA Unand Jabodetabek, Fajar Rusvan: Kepemimpinan dr Mulyadi Muchtiar Layak Dilanjutkan
Seperti yang dialami Cawako Pariaman, Genius Umar. Dia menyebut, calon petahana kerap jadi sasaran empuk informasi hoax melalui Sosmed.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro