Tiga Daerah di Sumbar masih Berstatus Daerah Tertinggal

Senin, 12 Februari 2018, 19:26 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Tiga Daerah di Sumbar masih Berstatus Daerah Tertinggal
Wagub Sumbar, Nasrul Abit berdialog dengan kepala daerah di tiga kabupaten di Sumbar bersama Kementrian Desa, jelang Rapat Koordinasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan dan Daerah Tertinggal, di Bukittinggi, Senin (12/2/2018). (humas)

VALORAnews -- Tiga daerah di Sumatera Barat yakni Kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan dan Kepulauan Mentawai, pada 2019 nanti sudah lepas dari kategori daerah tertinggal. Data Kementerian Desa, rentang waktu 2015-2019, masih ada 80 daerah tertinggal di Indonesia.

"Kita akan kejar, agar masuk dalam kategori keluar dari daerah tertinggal dengan kerja dan kerja sehingga kita berhasil," ujar Wagub Sumbar, Nasrul Abit dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan dan Daerah Tertinggal, di Bukittinggi, Senin (12/2/2018).

Kepala daerah di tiga kabupaten tersebut, juga diundang dalam rapat koordinasi itu. Rapat ini sekaligus tindak lanjut dari rekomendasi rapat koordinasi gubernur dengan bupati/walikota, pekan lalu.

Hadiri dalam kesempatan tersebut, Bupati Mentawai, Yuddas Sabagalet, Muzni Zakaria (Bupati Solok Selatan) dan Syahiran (Bupati Pasaman Barat), utusan Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi serta OPD terkait di lingkungan masing-masing daerah.

Baca juga: Kabupaten Kepulauan Mentawai Tak Lagi Sandang Status Sangat Tertinggal, Ini Janji Plt Gubernur

"Kita ingin tuntaskan program-program untuk masing-masing daerah tertinggal, sehingga bisa keluar dari status itu di 2019," tegasnya.

Ditegaskan Nasrul Abit, pemerintah provinsi peduli dan perhatian serta mendukung setiap kabupaten untuk keluar dari kategori daerah tertinggal. Namun, semua itu tentu butuh prioritas penganggaran. "Tadi ada usulan Bappeda, agar ada perlakuan khusus untuk tiga kabupaten ini sesuai dengan tingkat kemiskinannya. Yang kemiskinannya lebih tinggi, ya dapat bantuan lebih besar," ungkap Nasrul Abit.

"Jadi, kami bedah satu-satu masalahnya. Namun, yang pertama yang harus diprioritaskan adalah masalah infrastruktur jalan dan jembatan. Kegiatan ini tentu akan buka daerah terisolir," terangnya.

Kedua, diprioritaskan ekonomi yang cepat bergerak. "Kalau masalah harapan hidup, rata-rata pendidikan, kan akan lama untuk mengejarnya. Jadi, kita bahasa yang mana, yang kira-kira bisa melompat lebih cepat," harap Nasrul Abit.

Baca juga: Mahyeldi Imami Shalat Jenazah Nasrul Abit hingga Pimpin Prosesi Penguburan di Air Haji

Sementara, Direktur Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Rafdinal menyampaikan, target sasaran mulai dari desa, kabupaten daerah tertinggal dan Kemendes terintegrasi.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI