Medsos Dimanfaatkan Oknum untuk Sebarkan Penyimpangan Idiologi

Kamis, 09 November 2017, 16:56 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Medsos Dimanfaatkan Oknum untuk Sebarkan Penyimpangan Idiologi
Bupati Limapuluh Kota, H Irfendi Arbi menyerahkan cenderamata kepada Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Irjen Pol M Ghufron didampingi Asmarni, dalam acara kunjungan kerja ke Kabupaten Limapuluh Kota di pendopo rumah
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Media sosial (Medsos) dewasa ini semakin banyak memuat berita dan cerita yang tidak sesuai fakta alias hoax. Bahkan, tidak sedikit pula isu dan pemahaman idiologi yang jauh menyimpang dari Pancasila.

Demikian dikatakan Staf Ahli Bidang Idkons Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Irjen Pol M Ghufron dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Limapuluh Kota, di pendopo rumah dinas bupati, Rabu (8/11/2017) malam.

"Saat ini ada kelompok orang yang ingin menggantikan idiologi Pancasila. Pihak itu memuat berbagai informasi yang jauh menyimpang dari idiologi Pancasila dan ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkap Ghufron.

Dikatakan, menyikapi banyak informasi yang bersileweran secara liar di Medsos tersebut, masyarakat harus lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial. Jangan mudah menelan mentah-mentah setiap informasi yang ada, sebaliknya perlu memastikan terlebih dahulu kebenarannya, termasuk tentang paham idiologi.

Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar

"Salah satu anugerah yang luar biasa di republik ini adalah Pancasila. Banyak orang yang ingin mengubahnya dan ingin mengacaukan Indonesia. Ini sudah final, semua upaya menggoyang Pancasila harus kita lawan," tegas Ghufron.

Dijelaskan, pada era keterbukaan sekarang ini Medsos sangat terbuka bebas dan mudah melakukan penyebaran informasi dan mengkampanyekan berbagai paham dengan berkedok kebaikan. Masyarakat harus hati-hati dan jangan sampai terbujuk rayu dengan pendekatan melalui Medsos tersebut.

"Kita harus hati-hati dan menyadari, tujuan penyebar paham yang menyimpang dari idiolohi Pancasila itu adalah meruntuhkan Pancasila dan menggantikan dengan ideologi lain," ujar Ghufron.

Sebelumnya, Bupati Limapuluh Kota, H Irfendi Arbi berharap, mata pelajaran Pendidikan Pancasila kembali diajarkan sebagai mata pelajaran utama pada siswa. Dengan begitu, generasi muda diharapkan memiliki filter dari pengaruh negatif media sosial dan kemajuan teknologi informasi.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya

"Dengan adanya Pendidikan Pancasila dan Agama, kita berharap siswa di daerah ini memiliki filter dari pengaruh negatif media massa dan kemajuan teknologi dan informasi serta pengaruh globalisasi," papar Irfendi.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: