Tim MEGA-TERA Berhasil Ambil Data Seismik dan Paras Dasar Laut: Patahan Aktiv Gempa Berkekuatan 9 SR Ditemukan di Mentawai

Selasa, 30 Juni 2015, 10:33 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Tim MEGA-TERA Berhasil Ambil Data Seismik dan Paras Dasar Laut: Patahan Aktiv Gempa...
Peneliti dari Earth Observatory Singapore Nanyang Technological University (EOS-NTU), Prof Satish Sing memberikan penjelasan tentang tata kerja penelitian yang mereka lakukan dengan tajuk MEGA-TERA pada Gubernur Sumar, Irwan Prayitno, Mahyeldi (Wako Padan

VALORAnews -- Setelah 32 hari melakukan penelitian, 10 orang peneliti geofisika kelautan asal Institut de Physique du Globe de Paris (IPGP), Earth Observatory Singapore Nanyang Technological University (EOS-NTU) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menemukan banyak patahan aktif di bagian barat Sumatera tepatnya di Kepulauan Mentawai.

"Tim peneliti juga telah berhasil melakukan pengambilan data seismik beresolusi tinggi dan data paras dasar laut," ungkap Prof Satish Singh, seputar penelitian bertajuk Mentawai Gap Tsunami Earthquake Risk Assessment (MEGA-TERA), dengan menggunakan kapal Falkor milik Schmidt Ocean Institute Amerika Serikat itu.

Menurut Prof Satish Sing, dari dua lokasi penelitian, masing-masing di cekungan Wharton dan kawasan sebelah barat Pulau Siberut, ditemukan banyak patahan aktif di dekat palung, dengan arah berbeda-beda. Baik itu di lempeng yang tersubduksi maupun lempeng di atasnya.

"Kekuatan gempa yang tersimpan di pertemuan lempeng dimaksud mencapai 9 Skala Richter, bahkan memungkinkan memicu terjadinya tsunami. Akan tetapi, tidak bisa ditentukan kapan energi tersebut dilepaskan," terangnya, sebagaimana siaran pers yang dilansir Pemprov Sumbar, 23 Juni 2015.

Baca juga: Pemprov Minta Hasil Penelitian Tim MEGA-TERA untuk Mitigasi

"Penelitian ini sangat menarik. Kami telah mencitrakan dasar laut, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kekuatan gempa yang mungkin ditimbulkan bisa mencapai 9 SR. Bisa jadi lebih rendah karena kekuatannya sudah ada yang keluar pada 2010 lalu," terangnya. (Baca: Pemprov Minta Hasil Penelitian Tim MEGA-TERA untuk Mitigasi)

Ditambahkan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Nugroho Hananto, penelitian dilakukan untuk melihat pergerakan zona subduksi Mentawai. Hasilnya, penelitian akan disampaikan ke pemerintah Indonesia, yang bisa dijadikan bahan untuk menyusun mitigasi bencana yang harus disiapkan menghadapi kemungkinan bencana yang ditimbulkan. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: