Indikasi BP3TKI, Marak Terjadi Praktek Umrah Berselubung Pengiriman TKI

Minggu, 28 Juni 2015, 16:28 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Indikasi BP3TKI,  Marak Terjadi Praktek Umrah Berselubung Pengiriman TKI
Anggota Komisi IX DPR RI, Alex Indra Lukman memberikan pengarahan di depan 100 orang peserta sosialisasi tentang antisipasi dan pencegahan TKI Non Prosedural yang digelar BNP2TKI, Sabtu (27/6/2015), di aula SMA 4 Padang. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Kepala BP3TKI Padang, Harris Nainggolan menyebutkan, rata-rata Sumbar mengirimkan 1000-an orang TKI ke berbagai negara. TKI yang dikirim itu merupakan jalur resmi.

"Meski begitu, jumlah TKI yang dikirim keluar negeri dengan jalur tidak resmi bisa mencapai dua kali lipat dari yang resmi per tahunnya," kata Harris saat sosialisasi tentang antisipasi dan pencegahan TKI Non Prosedural yang digelar BNP2TKI di aula SMA 4 Padang, Sabtu (27/6/2015).

Banyaknya jumlah TKI ilegal (Non prosedural) yang dikirim ke sejumlah negara terlebih Malaysia dan Arab Saudi, disebabkan para calo. Malah pantauan BNP2TKI dan BP3TKI Padang, pengiriman TKI ke Arab Saudi ada yang berkedok umrah. (Baca: Alex Indra Lukman Sosialisasikan Bahaya Pengiriman TKI non Prosedural)

"Untuk diketahui masyarakat, perlindungan TKI dari pemerintah Arab Saudi bisa dikatakan tidak ada. Bahkan cukup banyak TKI kita yang dilecehkan di sana. Melihat itu, makanya pemerintah kita menghentikan pengiriman TKI ke Arab Saudi sejak beberapa tahun belakangan. Meski begitu, tetap saja sejumlah calo mengirimkan TKI kita Arab Saudi," jelas Harris.

Baca juga: Bupati Agam Lepas Pemenang MTQ dan MHQ untuk Umrah

Untuk itu, lanjutnya, melalui sosialisasi pencegahan ini diharapkan ke depan tidak ada lagi TKI yang terjerat perkara hukum saat bekerja ke luar negeri.

Menurutnya, rata-rata TKI yang tersandung kasus hukum di luar negeri adalah TKI non prosedural atau TKI ilegal. Karena mereka tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja ke luar Sumbar.

"Jadi, TKI yang bekerja di luar negeri, seharusnya mempunyai pengetahuan tentang budaya dan adat istiadat negara tempat mereka bekerja," terangnya.

Di samping itu, TKI yang berangkat ke luar negeri harus mempunyai keterampilan dan keahlian. Sehingga mereka bisa langsung bekerja ketika sampai di negara tujuan.

Baca juga: Terbaik Laksanakan Pemilu, Gubernur Sumbar Janjikan Hadiah Umroh untuk Camat, Danramil dan Kapolsek

"Yang terpenting adalah bagaiman cara mereka harus bersikap di negeri orang," kata Harris Nainggolan. (kyo)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: