Air Batang Pulakek Bercampur Lumpur, PLTMH Terhenti Beroperasi, Warga Bergelap-gelapan
VALORAnews - Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Jorong Taratak Tinggi, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tak bisa nikmati penerangan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pasalnya, PLTMH di daerah itu tak lagi berfungsi akibat sungai tercemar lumpur. Selain itu, aliran sungai juga tidak bisa digunakan warga untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
Wali Nagari Alam Pauh Duo, Joni Ludianto mengatakan, sudah lebih dari dua pekan ini warga di Jorong Taratak Tinggi, tidak menikmati penerangan listrik. Karena, turbin PLTMH milik warga tidak bisa beroperasi akibat sungai yang mengoperasikan turbin tersebut tercemar lumpur dan berpasir, sehingga tak mampu memutar turbin PLTMH warga.
"Selain itu, warga tak bisa lagi menggunakan air sungai untuk MCK sejak air Batang Pulakek mengeruh dan bercampur lumpur dan berpasir," katanya.
Di Taratak Tinggi, lanjut Joni, bermukim lebih dari 100 KK. Masyarakat sekitar, sebagian besar masih mengandalkan PLTMH tersebut sebagai sarana penerangan.
"Sekarang masyarakat sudah tak lagi bisa menikmati listrik, lantaran peristiwa ini. Padahal, air sungai Batang Pulakek sudah menjadi kebutuhan pokok bagi warga di Taratak Tinggi, bahkan memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.
Menurutnya, mengeruhnya air sungai ini membuat warga Taratak Tinggi mengalami kesulitan akan kebutuhan sehari-hari. Apalagi telah berlangsung hingga lebih dari dua pekan terakhir ini.
Ditambahkannya, berdasarkan laporan warga yang telah mensurvei dan menelusuri sungai untuk mencari tahu penyebab kenapa aliran sungai itu tercemar dan berlumpur, diketahui karena ada kolam lumpur di dalam kawasan TNKS yang masuk ke area sungai.
"Informasi ini berdasarkan pengakuan warga yang pernah sampai ke titik sumbernya dan jaraknya sekitar 9 kilometer masuk kawasan TNKS," katanya.
Baca juga: Pemilu 2024 Ganggu Capaian Target Legislasi, Komisi 1 DPRD Solsel Konsultasi dengan DPRD Sumbar
Dia berharap, Pemkab Solok Selatan bisa membantu menyelesaikan persoalan ini. Agar warga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal