Air Batang Pulakek Bercampur Lumpur, PLTMH Terhenti Beroperasi, Warga Bergelap-gelapan

Rabu, 12 Juli 2017, 22:21 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Air Batang Pulakek Bercampur Lumpur, PLTMH Terhenti Beroperasi, Warga Bergelap-gelapan
Kondisi Batang Pulakek setelah tercemar lumpur dan pasir. Sehingga, membuat warga Jorong Taratak Tinggi tak lagi bisa menikmati penerangan listrik akibat tak berputarnya turbin PLTMH yang mengandalkan aliran air dari sungai ini. (diky lesmana/valoranews)

Sebelumnya, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Solok Selatan, Novi Hendrik menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penelusuran Batang Pulakek pada Selasa (4/7/2017) hingga ke batas TNKS dan mengambil sampel airnya untuk uji labor.

"Kita mengambil sampel air di dua titik dan hasilnya sampel pertama tingkat kekeruhan 100,7 mg/l dan kedua 247,6 mg/l. Ini jauh diambang baku mutu yang ditetapkan yaitu 50mg/l. Saat ini, penyebab air berlumpur diduga akibat longsor di dalam kawasan TNKS," katanya.

Dijelaskan, guna melakukan penelusuran tahap II, dibutuhkan Simaksi dari TNKS dan sesuai kesepakatan yang mengurusnya pihak PT Supreme Energy Muaralaboh.

Baca juga: Pansus LKPj Kepala Daerah DPRD Solsel Kunjungan ke DPRD Provinsi, Ini Kata Sekwan

Terpisah, Kepala Seksi Kantor Seksi Pengelola TNKS wilayah IV Sangir, Solok Selatan, David, mengaku pihaknya belum menerima laporan hasil survei tahap pertama yang telah dilakukan dari pihak-pihak yang terlibat. Mestinya, kata David, hal ini harus jelas dulu duduk permasalahannya terlebih dulu.

"Hasil survei tahap pertama saja, belum diketahui apa penyebabnya dan sumbernya dari mana, kemudian sudah dibahas lagi kelanjutan survei tahap kedua. Sebelumnya beredar informasi bahwa tidak ada longsor ataupun perambahan di dalam kawasan TNKS, sekarang informasinya bahwa sumber berada di TNKS, jadinya informasi masih simpang siur," nilai David.

Terkait Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) oleh TNKS, sambung David, merupakan perkara yang bisa disusul jika dalam keadaan darurat. Artinya, kemaslahatan umat lebih diutamakan, hanya saja pihaknya sendiri belum menerima laporan apapun.

Ke depan, dia berharap untuk pelaksanaan survei tahap kedua itu, harus didampingi oleh orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut. (dky)

Halaman:
1 2

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: