Dukungan Media Melemah, Bambang: KPK Mesti Manfaatkan Medsos
VALORAnews - Sejak Indonesia merdeka sampai hari ini, sudah delapan lembaga yang kewenangannya memberantas korupsi.
"Hanya KPK yang sampai 12 tahun usianya hingga kini. Selebihnya, hitungan tahun bahkan bulan sudah dibubarkan," ujar mantan pimpinan KPK, Bambang Widjoyanto saat membedah komitmen pemberantasan korupsi, Kamis (25/6/2015), di Padang.
Jika sekarang banyak yang tidak senang, bahkan telah mengusik kenyamanan banyak pihak terhadap KPK, bubarkan saja. "Kan kita sudah punya pengalaman membubar-bubarkan lembaga seperti KPK ini," ujar Bambang.
Bambang mengakui, penegakan hukum korupsi secara massif, jangan dikira tidak ada perlawanan. "KPK saat kuatnya itu, selalu berhadapan dengan gengnya koruptor, yakni orang yang menggadaikan profesi jadi kaki tangan koruptor," ujarnya.
Bekerja di KPK seperti membawa sepeda di tubir jurang. Butuh konsentrasi full. Saat ini, pelemahan KPK juga dipicu oleh media massa.
"Media selama ini merupakan partner ke empat KPK, tapi sekarang owner media masuk dalam permainan kekuasaan," ujar Bambang.
Tapi, ini jangan dikira menguntungkan. Karena, media konvensional selama ini, akan dipinggirkan oleh media siber dan media sosial. "KPK kedepan harus memanfaatkan potensi ini untuk menyikapi lemahnya dukungan media saat ini,"ujar Bambang.
Selain itu, media juga bisa dimainkan lawyer koruptor, dengan berbagai polesan. Sebenarnya, yang untung besar itu lawyer. "Penegak hukum juga potensi dimainkan oleh koruptor," ujarnya.
Baca juga: Tekan Lawan Politik dengan Hukum, Erry Riyana: Itu Penyalahgunaan Kekuasaan
Bambang mengatakan, KPK memperoleh Magsasay Award itu, Nobelnya Asia. Belum ada di dunia lembaga seperti KPK mendapatkan ini. "Cek di seluruh dunia, satu-satunya lembaga hukum yang memiliki video streaming, bus capaign," ujar Bambang.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro