Antisipasi Bencana Banjir Susulan di Pangkalan, Rahayu: Prioritaskan Keselamatan Lingkungan
VALORAnews - Anggota Komisi I DPRD Sumbar, Rahayu Purwanti menegaskan, perlu tindakan preventif terpadu mengantisipasi bencana susulan di daerah Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota.
"Keselamatan lingkungan harus jadi prioritas di Pangkalan atau di daerah Sumbar lain yang rawan bencana banjir dan longsor. Satu dari banyak cara, hentikan illegal loging (penebangan liar)," ujar Rahayu Purwanti usai mengunjungi daerah terdampak banjir Pangkalan, Selasa (14/3/2017).
Dikatakan Yayuk, demikian biasa Rahayu disapa, saat menyerahkan bantuan kemarin, terlihat banyak pepohonan ditebangi di Pangkalan terutama di beberapa titik di sepanjang lintas Sumbar-Riau.
"Selain maraknya penebangan liar, juga diperparah struktur tanah yang labil, sehingga saat curah hujan tinggi, maka bencana banjir dan longsor mudah terjadi seperti kejadian Jumat (3/3/2017) kemarin," ujarnya.
Baca juga: Kunjungan Kerja Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta ke DPRD Sumbar, Ini Kata Irsyad Safar
Dia menekankan, dalam penanggulangan bencana secara komprehensif, tindakan hingga tanggap darurat saja tidak memadai. "Tidak cukup sampai tanggap darurat saja. Pemerintah harus bertanggungjawab hingga kehidupan masyarakat di daerah bencana normal kembali," ujarnya.
Untuk pemulihan daerah bencana sampai kembali ke kehidupan normal, pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, harus meningkatkan koordinasi terutama mengantisipasi bencana susulan. Yayuk berharap, ke depan, Pemda setempat lebih giat untuk menjaga kelestarian hutan dan mengadakan rehabilitasi lahan hutan khususnya yang telah mengalami kerusakan akibat penebangan liar.
"Jika tidak mampu sendiri, Pemprov dan Pemerintah Pusat pasti siap memback-up," ujarnya.
Sementara, laporan Relawan Totalitas Indonesia mengatakan, penanganan pasokan air bersih untuk masyarakat Koto Panjang belum maksinal.
Baca juga: DPRD Sumbar Tetapkan Pimpinan Defenitif dan Fraksi-fraksi, Ini Nama-namanya
"Kita sudah operasikan sky hydran, tapi air bersih yang diproduksi hanya bisa ditampung tandon atau bak penampung berkapasitas 6000 liter. Sementara, masyarakat di sini yang butuh air bersih sangat banyak," ujar Relawan Totalitas Indonesia, Tan Rajo lewat pesan whatsapp.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia