Antisipasi Bencana Banjir Susulan di Pangkalan, Rahayu: Prioritaskan Keselamatan Lingkungan
Totalitas Indonesia, katanya, sudah berupaya meminta penambahan tendon lewat pemerintah, tapi tidak ditanggapi. "Sehingga, kami menggalang dan mengajak maayarakat untuk berpartisipasi dua sampai tiga tendon berkapasitas 1,5 sampai 2 kubik ke Koto Panjang," ujarnya.
Bahkan, tegasnya, relawan yang berjibaku di daerah bencana, mulai bosan dengan cara pemerintah menangani bencana di Pangkalan.
"Selain sangat birokratis, juga segala sesuatu diukur dengan uang. Minta bawain dua kardus alat dan secrub sky hydran saja, mobil BPBD, oknumnya minta bayar Rp1,5 juta ke Koto Panjang," ujar Tan Rajo.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
Bencana banjir dan longsor Pangkalan terjadi Jumat (3/3/2017) lalu, telah memporakporandakan pemukiman dan areal pertanian masyarakat, bahkan memakan korban jiwa dan memutus jalur lalu lintas Payakumbuh-Kampar.
Dari pendataan dilakukan aparat berwenang, BNPB Pusat mencatat total kerugian akibat bencana di Pangkalan menembus Rp200 miliar lebih. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro