Antisipasi Bencana Banjir Susulan di Pangkalan, Rahayu: Prioritaskan Keselamatan Lingkungan
Totalitas Indonesia, katanya, sudah berupaya meminta penambahan tendon lewat pemerintah, tapi tidak ditanggapi. "Sehingga, kami menggalang dan mengajak maayarakat untuk berpartisipasi dua sampai tiga tendon berkapasitas 1,5 sampai 2 kubik ke Koto Panjang," ujarnya.
Bahkan, tegasnya, relawan yang berjibaku di daerah bencana, mulai bosan dengan cara pemerintah menangani bencana di Pangkalan.
"Selain sangat birokratis, juga segala sesuatu diukur dengan uang. Minta bawain dua kardus alat dan secrub sky hydran saja, mobil BPBD, oknumnya minta bayar Rp1,5 juta ke Koto Panjang," ujar Tan Rajo.
Baca juga: Ketua Sementara DPRD Sumbar Hadiri Jamuan Makan Malam untuk Kajati Sumbar di Istana Gubernuran
Bencana banjir dan longsor Pangkalan terjadi Jumat (3/3/2017) lalu, telah memporakporandakan pemukiman dan areal pertanian masyarakat, bahkan memakan korban jiwa dan memutus jalur lalu lintas Payakumbuh-Kampar.
Dari pendataan dilakukan aparat berwenang, BNPB Pusat mencatat total kerugian akibat bencana di Pangkalan menembus Rp200 miliar lebih. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia