Limapuluh Kota Steril dari Penyebaran Vaksin Palsu
VALORAnews - Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan memastikan, seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) mulai dari Pustu, Puskesmas hingga di Rumah Sakit Unit Daerah (RSUD), masih steril alias aman dari penyebaran vaksin atau obat palsu.
"Kita tetap meminta seluruh jajaran Dinas Kesehatan serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumbar, memperketat pengawasan distribusi obat. Kita imbau masyarakat tidak perlu cemas. Karena saya pastikan, Limapuluh Kota aman dari peredaran vaksin dan obat palsu," tegas Ferizal, ketika melakukan sidak pengawasan ke sejumlah kantor fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas, depot penyimpanan obat Farmasi hingga ke kantor Dinkes, Rabu (27/7/2016).
Ferizal juga meninjau langsung proses distribusi dan penyimpanan di depot penyimpanan obat Farmasi kawasan Tanjungpati, Harau. Dia memastikan seluruh Faskes di Limapuluh Kota, menyediakan vaksin asli. Sidak pengawasan itu, sengaja dilakukan buat menjawab keraguan masyarakat.
Sebab, para orang tua, katanya, baru-baru ini khawatir ketika ingin memberi imunisasi bagi anak-anak mereka menyusul beredarnya kabar penyebaran vaksin palsu. "Memang, banyak warga menanyakan ke saya, bagaimana penyebaran vaksin dan obat palsu, apakah juga sampai di Limapuluh Kota. Makanya, kita lakukan penelusuran," sebut Ferizal.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Dalam sidak pengawasan itu, Ferizal sempat menanyakan ke petugas Faskes, soal ketersediaan dan penjualan vaksin yang ada di tempatnya, termasuk darimana vaksin tersebut didapatkan (distributor). Dari sejumlah faskes yang saya kunjungi, tidak ditemukan adanya vaksin palsu.
"Semua vaksin berasal dari distributor resmi pemerintah, yang sudah teruji dan diketahui kadar kualitasnya," lanjut Ferizal.
Sementara, Kepala Bidang Bina Jaminan dan Promosi Kesehatan Dinkes, Elsi Risalma, turut memastikan tidak ada temuan vaksin palsu beredar di Faskes Limapuluh kota sampai kini. Sebelumnya, Dinkes bersama BPOM langsung terjun ke lapangan, untuk melakukan pengecekan dan pengawasan. Dari beberapa kali pemeriksaan, hasilnya nihil.
Informasi Kemenkes, vaksin palsu merupakan obat yang diisi ulang oleh para pelaku. Biasanya, pada kemasan obat masa expired terlihat dikaburkan serta dijual murah dibawah harga standar. "Kini, seluruhnya (vaksin palsu) itu kini sudah ditarik kembali, jadi sudah bisa dipastikan aman dan steril," ungkapnya. (rls)
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya