Persoalan Macet Setiap Lebaran Diurai IKA Unand di Seri Diskusi #4
VALORAnews - Setiap kali libur lebaran, Sumbar selalu dipadati wisatawan. Baik itu berupa perantau yang pulang kampung maupun berbagai lapisan masyarakat yang memang berniat berwisata di Ranah Minang ini. Namun, kemacetan parah selalu menghiasi berbagai ruas jalan di Sumbar ini.
Dengan latar belakang persoalan itu, Ikatan Alumni Universitas Andalas (IKA-Unand), mencoba mengurai persoalan itu dalam seri diskusi keempat yang merupakan bagian dari rangkaian acara Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand 2016. Tema sentral yang diambil dalam dialog terbuka dan dihadiri kalangan pers tersebut pada Jumat (24/6/2016) nanti yakni Berlebaran dan Berwisata Minim Kemacetan.
"Para pengambil kebijakan yang diundang hadir sebagai pembicara, sudah menyatakan kesediaan untuk hadir berkontribusi. Ada delapan narasumber yang dihadirkan," ujar Sekretaris Panitia Pelaksana Harry Effendi Iskandar didampingi Sukri Umar (Ketua Bidang Humas).
Mereka yakni Dirjen Bina Marga Kementrian PU-PR, Hediyanto W Husaini, Suprapto (Kadis Prasjal dan Tarkim Sumbar), Ramlan Nurmatias (Walikota Bukittinggi), Irdinansyah Tarmizi (Bupati Tanahdatar), Ali Mukhni (Bupati Padangpariaman), Amran (Kadishub Kominfo Setdaprov Sumbar), Yossyafra (Pengamat Transportasi Publik) dan Kombes Pol Eddy Djunaedi (Dirlantas Polda Sumbar) dengan moderator Insanul Kamil (akademisi Fakultas Teknik Unand)
Baca juga: Mulyadi Muchtar Kembali Dipercaya Pimpin IKA Unand Jabodetabek
Ditambahkan Syukri, pada tema kali ini, IKA Unand bersama narasumber, ingin mengupas lebih tuntas tentang persoalan kemacetan yang selama ini terus terjadi, pada waktu waktu tertentu dan pada titik tertentu.
"Apalagi selama lebaran, kemacetan meski dinikmati para perantau yang pulang kampung ataupun para wisatawan, tetapi untuk jangka panjang ini tidak baik bagi citra Sumatera Barat. Kita kan sudah sepakat menjadikan Sumatera Barat sebagai daerah wisata, maka kelancaran dan kenyamanan transportasi tak bisa ditawar-tawar," ujar Sukri yang juga pengurus PWI Sumbar ini.
Kemacetan dan keterbatasan sarana prasarana transportasi, sudah jadi kebutuhan bersama dan secara bersama-sama pula kita mengatasinya.
"Harus ada sinergi pihak terkait baik pemerintah daerah, pusat, maupun jajaran kepolisian dan Dinas Perhubungan masing masing daerah, yang sangat paham dengan rekayasa lalulintas di tempatnya masing masing," ujar Harry menambahkan.
Baca juga: Jelang Musda IKA Unand Jabodetabek, Fajar Rusvan: Kepemimpinan dr Mulyadi Muchtiar Layak Dilanjutkan
Apalagi pemerintah terus berbanah menbangun banyak sarana prasarana mengatasi kemacetan di Sumbar.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro