Pemekaran Nagari, Irwan: Telah Ada 242 Usulan se-Sumbar
VALORAnews - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyebut, dewasa ini pemerintah termasuk Pemerintah Provinsi Sumbar tengah gencar-gencarnya melaksanakan berbagai program untuk percepatan pembangunan perekonomian masyarakat dan swasembada pangan. Program itu antara lain berupa pencetakan sawah baru di berbagai nagari yang memiliki lahan terlantar.
"Kita berharap, ke depan terus melakukan pencetakan sawah baru guna peningkatan pendapatan masyarakat. Selagi masih ada lahan terlantar, kita siap merubahnya menjadi sawah yang produktif," ungkap Irwan, saat silaturahmi dan penanaman perdana pencetakan sawah baru di Nagari Maek, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (18/5/2016).
Selain itu, lanjut Irwan, pemerintah juga memiliki program ketahanan pangan berupa bantuan sebesar Rp16 juta, untuk setiap hektar luasan lahan. Lebih menariknya, pemerintah juga mengansuransi lahan tersebut. Sehingga, ketika terjadi bencana yang mengakibatkan gagal panen, maka petani tidak mengalami kerugian.
"Dengan adanya asuransi maka ketika ada bencana yang menjadikan gagal panen maka kerugian akan ditanggung pihak asuransi. Dengan begitu petani akan lebih nyaman berusaha tani tanpa harus dibayangi rasa ketakutan dengan kerugian gagal panen akibat bencana," tutur Irwan sembari memerintahkan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumbar yang ikut dalam rombongan, agar juga mengalokasikan bantuan bagi peternak di Maek.
Baca juga: 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
Terkait dengan pemekaran nagari, Irwan menyebut, sudah sejak dua bulan lalu menyurati seluruh bupati dan wali kota se-Sumbar, untuk segera melakukan penataan nagari. Bahkan, hingga kini sudah ada 242 nagari yang mengusulkan pemekaran.
"Kita mendukung pemekaran nagari sepanjang itu kesepakatan di nagari, dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan. Silakan bermusyawarah dan bersepakat. Kabupaten Pesisir Selatan misalnya bisa melakukan pemekaran nagari hingga 400 persen," papar Irwan lagi.
Berikutnya menyoal gambir, Irwan mengimbau masyarakat Maek, tidak lagi hanya mengandalkan gambir sebagai sumber perekonomian keluarganya. Sebaliknya harus ada usaha produktif lain seperti padi sawah dan komoditi lainnya.
"Selama ini harga gambir benar-benar fluktuatif. Kita tidak bisa mengendalikan harga pasar dunia. Kebutuhan komoditi ekspor ini terbatas sehingga pasar mudah menekan harga. Untuk itu diharapkan agar kita membuka usaha lain disamping kebun gambir," jelas dia. (rls)
Baca juga: Pjs Bupati Agam Pimpin Rapat Koordinasi Jelang Pencoblosan Pemilihan Serentak 2024, Ini yang Dibahas
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya