Indeks Kebahagiaan versi BPS Dipertanyakan Fraksi PKS

Senin, 11 Mei 2015, 13:28 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Indeks Kebahagiaan versi BPS Dipertanyakan Fraksi PKS
Anggota Fraksi PKS DPRD Sumbar, Rahmat Saleh (depan kanan) saat menghadiri seminar sehari tentang LKPj akhir masa jabatan gubernur Sumbar 2010-2015, Senin (11/5/2015) di ruang sidang utama. (humas DPRD Sumbar)

VALORAnews - Anggota Fraksi PKS DPRD Sumbar, Rahmat Saleh mempertanyakan rilis indeks kebahagian yang dilansir BPS Sumbar beberapa waktu lalu, dalam seminar membahas kinerja gubernur Sumbar 2010-2015 yang digelar DPRD Sumbar, Senin (11/5/2015), dalam rangka pembahasan LKPj akhir masa jabatan gubernur.

"Data yang dipakai untuk merilis indeks kebahagian itu bersifat kualitatif. Jika menyandingkan gaya hidup masyarakat Sumbar dengan daerah lain dengan merujuk data kualitatif versi BPS ini, tentu hasil rilis indeks kebahagian ini jadi tak fair," tutur Rahmat Saleh.

Dicontohkan Rahmat, dengan pola menu makan masyarakat Minang yang jauh berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Begitu juga di bidang sandang dan papan.

"Makan dengan lauk pauk berupa telur dan ikan asin bagi rakyat Minang, tak sebangun dengan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat di luar Minang," tutur Rahmat memberi ilustrasi.

Baca juga: Rahmat Saleh Fasilitasi 130 Millenial Enterpreneur Ikuti Peningkatan Kapasitas

Menjawab ini, Kepala BPS Sumbar, Yomin Tofri mengakui, indeks kebahagiaan tidak bisa dipersepsikan sama dengan indeks kemakmuran.

Namun, karena angka kepuasan yang muncul dalam survei masih dalam range yang sama, maka muncul lah hasil survei seperti itu.

"Misalnya dalam skala 0-10 atas pertanyaan kepuasan mengonsumsi makanan antara orang Minang dengan Yogyakarta, maka akan muncul jawaban pada angka 8. Sementara, penilaian atas menu makan antara orang Minang dengan Yogyakarta tentu tak sama, karena dia bersifat kualitatif" kata Rahmat mengutip penjelasan Yomin Tofri. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: