Kampung KB Digagas di Muaro Paiti
VALORAnews - Program Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Limapuluh Kota di Lubuak Koto Sialang Kecamatan Kapur IX dan kegiatan Generasi Berencana (Genre) KB harus didukung semua pihak. Sebab, Kampung KB itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas masyarakat, dalam mewujudkan keluarga kecil berkualitas dan sejahtera.
Begitu pula kegiatan Genre KB, akan membuat remaja memahami program KB dan menjadikan mereka remaja yang sehat, bersih, cerdas dan tidak terlibat narkoba
Hal itu disampaikan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dalam arahannya sebelum melepas peserta lomba jalan sehat, dalam rangkaian kegiatan Kampung KB di Muaro Paiti, Minggu (28/2/2016).
"Kita mendukung dan akan memberikan perhatian penuh terhadap program KB, termasuk program Kampung KB serta Genre. Kita berharap, program Genre menjadikan remaja kita sehat, bersih, cerdas dan tidak terlibat narkoba," harap Irfendi.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Menurut Irfendi, kegiatan KB tersebut perlu didukung secara bersama-sama dan jadi program Pemkab Limapuluh Kota serta dimasukan ke dalam RPJM. Bila hasilnya bagus, para remaja yang menjadi duta genre KB itu diberikan beasiswa.
Dikatakan Irfendi, Pemkab tidak ingin lagi melihat masyarakat di daerah ini, menangis karena persoalan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau menangis karena tidak memiliki biaya untuk berobat ke rumah sakit atau persoalan lainnya.
"Kalau masyarakatnya menangis, pemerintah juga harus menangis. Kita tidak ingin lagi masyarakat dibiarkan hidup dengan susah," ujar Irfendi.
Dikesempatan itu, Irfendi juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Klub Semen Padang bagi korban musibah bencana alam serta bantuan peralatan untuk klub sepak bola di kecamatan Kapur IX. Selain dari Klub Semen Padang, Irfendi juga menyerahkan bantuan bencana dari BNPB.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
"Kita harus meneliti mengapa bencana terjadi di daerah ini. Kita harus tahu apakah penyebabnya kesalahan manusia atau dikarenakan faktor alam. Bila diakibatkan kesalahan manusia, tentunya ini harus diantisipasi. Kita tidak ingin anak cucu kita jadi korban," simpul Irfendi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya