Banjir di Pangkalan, Wagub: Segera Kaji Penyempitan Batang Mahek
VALORAnews - Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit meminta, penyempitan Batang Mahek segera dikaji Dinas PDSA secara lebih mendalam. Karena, ada empat sungai lainnya yang menginduk ke Batang Mahek.
"Jika hujan lebat, maka kejadian banjir bandang akan terus berulang sebagaimana pernah terjadi pada 1992 lalu yang berulang pada 2016 ini. Perlu kita bahas, agar kendala ini dapat diatasi untuk mengurangi dampak banjir pada masa masa mendatang," ungkap Nasrul Abit saat mengunjungi lokasi banjir di Kecamataan Pangkalan dan Kapur IX di Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (16/2/2016).
Untuk perbaikan terhadap kerusakan yang ditimbulkan dari bencana ini, Nasrul Abit berjanji, akan membicarakannya dengan gubernur dan instansi terkaitkan lainnya. "Kita juga akan berkoordinasi dengan manajemen PLTA Kota Panjang dan Pemprov Riau," terang Nasrul Abit, dikutip dari siaran pers Humas Pemprov Sumbar.
Selain itu, Nasrul Abit meminta, pihak terkait segera menyelesaikan berbagai infrastruktur jalan yang rusak. Sehingga, masyarakat dapat menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Sementara dalam tahapan rehab-rekon, segera susun proposal dan kajiannya.
Baca juga: Simalakama Pintu Air Bendungan Koto Panjang; Ditutup, Pangkalan Banjir, Dibuka, Kampar yang Terendam
Dalam kunjungan ini, Nasrul didampingi Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, John Kennedy Azis, Effendi (Kadis Ketahanan Pangan), Ketua DPRD Limapuluh Kota, BPBD Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota serta beberapa kepala SKPD terkait di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota.
Ditekankan Nasrul Abit, proyek pembangunan di daerah rawan bencana banjir dan longsor, haruslah berdasarkan standar yang kuat. Sehingga, dapat menimalisir kerusakan yang terajadi. Masyarakat juga diharapkan ikut memperhatikan kondisi lokasi tempat tinggal dan menjaga lingkungan dengan baik.
"Kita patut bersyukur, dari laporan lapangan yang diterima terhadap penanggulangan bencana di Kecamatan Pangkalan dan Kapur IX ini, telah berjalan dengan baik. Perkiraan, dalam dua hari warga mereka telah dapat kembali beraktivitas seperti biasa," terangnya.
"Ada satu posko bantuan dengan dapur umum yang telah membantu lebih 1.000 korban bencana banjir di Kecamatan Pangkalan. Tentunya, cara-cara seperti ini perlu kita budayakan dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Ketika ada bencana, posko dan dapur umum kan jadi sesuatu yang amat membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana tersebut," ajaknya. (kyo)
Baca juga: Mahyeldi: Jalan Nasional di Pangkalan Butuh Perbaikan Cepat
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya