Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ala Pemprov Sumbar Patut Dikembangkan
Sementara, Provinsi Sumbar tercatat memiliki 327 desa wisata di tahun 2023 ini.
Kemudian, ADWI tahun 2023 juga mencatat, perbandingan provinsi yang masuk 500 desa wisata terbanyak untuk skala Indonesia adalah Sumbar sebanyak 40 desa wisata, Jawa Timur (40 desa wisata), Sulawesi Selatan (40 desa wisata).
Untuk skala Pulau Sumatera, Sumbar dengan jumlah 40 desa wisata ini termasuk yang terbanyak, disusul Sumatera Utara (20 desa wisata) dan Lampung (16 desa wisata).
Baca juga: Pramuka Sumbar Miliki KTA Multifungsi, Jadi Percontohan di Indonesia, Kerja Sama dengan Bank Mandiri
Lima desa wisata Sumbar masuk 75 besar ADWI Tahun 2023.
- Desa Wisata Nyarai (Kabupaten Padang Pariaman)
- Desa Wisata Kubu Gadang (Kota Padang Panjang)
- Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung (Kabupaten Sijunjung)
- Desa Wisata Puncak Lawang (Kabupaten Agam)
- Desa Wisata Muntei (Kabupaten Kepulauan Mentawai).
Khusus Perkampungan Adat Sijunjung di Kabupaten Sijunjung dengan kategori rumah gadang berjejer terpanjang dan Desa Wisata Muntei Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kategori tato tertua tercatat sebagai pemecah rekor MURI.
Jadi Motor Kuat
Rangsangan yang diberikan Pemprov Sumatera Barat berupa pelatihan, pendampingan, awarding, dorongan dalam keikutsertaan pada event nasional dan berbagai bentuk perhatian lainnya, telah membuat desa wisata di Sumatera Barat jadi motor kuat bagi perkembangan pariwisata saat ini.
Pariwisata berbasis masyarakat atau community based tourism, terangnya, pada prinsipnya adalah sebuah pola pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyrakat sehingga hasil dari pariwisata itu kembali kepada mereka secara langsung.
"Jadi, ini adalah pola strategis dalam pemberdayaan ekonomi yang sesungguhnya," kata Fadhli.
Dijelaskan Fadhli, efektifitas program seperti Bimtek, pendampingan desa wisata dan sejumlah event yang melibatkan pelaku desa wisata, selama ini tidak hanya pada tataran pencapaian pelaksanaan program saja.
"Program-program yang sudah diterapkan selama 4 tahun terakhir mampu membuat jejaring komunikasi antara desa wisata di Sumbar berjalan dengan baik."
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro