Raja Negeri Sembilan Malaysia Bawa Dua Pegawai Tertinggi ke Sumatera Barat, Siap Berkolaborasi
LIMAPULUH KOTA (10/12/2023) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Datuak Marajo meyakini, kehadiran Tengku Raja Besar Negeri Sembilan beserta rombongan di Kabupaten Limapuluh Kota, dapat memperkuat dan memperkokoh hubungan silaturahim Ranah Minang dengan Negeri Sembilan Malaysia.
Bersamaan dengan kedatangan rombongan dari negeri jiran ini, ungkap Mahyeldi, Sumatera Barat juga kedatangan 25 perantau Minang lainnya, yang saat ini tengah berkumpul di Kota Payakumbuh dan Padang.
"Kami ucapkan selamat datang pada Tuanku Raja Besar Negeri Sembilan beserta Permaisuri Puti Intan Baiduri dan rombongan," ucap Mahyeldi saat memberikan sambutan, Ahad.
Hal itu disampaikan Mahyeldi saat menyambut kunjungan silaturahmi Tuanku Raja Besar Negeri Sembilan Malaysia, Tengku Raja besar Ahmad Husen Bin Hamzah di Rumah Gadang Sungai Baringin, Nagari Sungai Baringin, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Ahad.
Baca juga: Wawako Bukittinggi Jamu Rombongan Bulan Sabit Merah dan USIM Negeri Sembilan
Dikatakan Mahyeldi, Tengku Raja Besar Ahmad Husen Bin Hamzah adalah putra Minang yang berasal dari Nagari Maek, Kabupaten Limapuluh Kota, yang kini menjadi warga negara Malaysia.
Saat ini, Ahmad Husen dipercaya jadi Tuanku Raja Besar Negeri Sembilan Malaysia. "Kemarin, beliau juga dipercayai Datuak Tuanku Rajo Bosa di Nagari Maek," ungkap Mahyeldi.
Terjalinnya hubungan dan ikatan yang kuat antara Ranah Minang dengan Negeri Sembilan, sambungnya, merupakan pengejawantahan dari amanat UU No 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat.
Dalam beleid itu, diyatakan bahwa Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) serta Adat Salingka Nagari sebagai karakteristik masyarakat Minangkabau yang harus dipedomani dalam gerak langkah pembangunan Sumbar.
Baca juga: Bulan Sabit Merah Negeri Sembilan dan USIM Pelajari Pola Penanganan Bencana ke PMI Bukittinggi
"Kita di Sumbar saat ini sedang berupaya memperkokoh dan memperkuat peran nagari untuk menghidupkan kembali budaya-budaya, termasuk potensi yang ada di ranah maupun di rantau," ungkapnya.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya