Sumbar jadi Percontohan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Graduasi, Ini Targetnya

Jumat, 17 November 2023, 22:30 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Sumbar jadi Percontohan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Graduasi, Ini Targetnya
Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Country Lead BRAC International, Abdurrahman Syebubakar, Wiji Hastuti (Fungsional Kemendagri) dan Medi Iswandi (Kepala Bapeda), usai penandatanganan LoI, Jumat. (humas)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

PADANG (17/11/2023) - Sumatera Barat jadi daerah percontohan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Graduasi.

"Upaya ini merupakan langkah percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Sumbar menuju angka nol persen tahun 2024," ungkap Gubernur Sumatera Barat, di Istana Gubernuran Sumbar, Jumat.

Hal itu dikatakan Mahyeldi, usai menandatangani komitmen awal atau Letter of Intent (LoI) antara Pemprov Sumbar dengan Building Resources Across Communities (BRAC) Internasional.

Dalam sambutannya, Mahyeldi menegaskan, persoalan kemiskinan berkaitan erat dengan berbagai dimensi kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, jaminan masa depan hingga peranan sosial.

Baca juga: Pemkab Pasbar Rangkul Pengusaha Atasi Kemiskinan Ekstrem

"Kita diminta peduli pada kondisi kerentanan, kondisi ketidakberdayaan, dan kondisi ketidakmampuan serta ketersisihan," ungkapnya.

"Kehadiran Tim dari BRAC International di Sumbar kita harapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya percepatan penurunan kemiskinan secara nasional," tambah Mahyeldi.

Menurut dia, penandatanganan Lol dengan BRAC Internasional adalah langkah efektif dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.

Ini juga sejalan dengan program kemiskinan nasional yang menargetkan turunnya angka kemiskinan, terutama angka kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada tahun 2024.

Baca juga: Banggar DPRD Jambi Pelajari Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem ke DPRD Sumbar

"Alhamdulillah, menurut data BPS pada Maret 2023, kemiskinan ekstrem Sumbar turun dari 0.77% (43.671 jiwa) menjadi 0.41% (23.253 jiwa)," ungkap Mahyeldi.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: