Dasyat! Ide Usaha Ini Sebulan Hasilkan Cuan Rp120 Juta, Ternyata Ini Tipsnya

Hal ini menuntut pabrik pengolahan tepung berlomba-lomba mengejar suplai ubi jalar sebagai bahan baku utamanya. Ditambah lagi permintaan ubi jalar ditingkat masyarakat yang semakin hari semakin melonjak.

Semua itu terjadi dengan seiring berkembangnya bisnis di dunia kuliner dan minuman kekinian. Sayangnya permintaan pasar yang besar ini, belum diimbangi dengan ketersediaan ubi jalar sebagai salah satu bahan bakunya.

Selain itu, banyak juga orang yang belum mengetahui dan tertarik untuk menjalankan usaha budidaya tanaman ubi jalar. Dilansir dari kanal Youtube Indformatips, saat ini produksi ubi jalar di Indonesia sebesar 250 juta ton dari luas lahan 181 ribu hektar.

Baca juga: 6 Ide Usaha Pedesaan Paling Menjanjikan, Diburu Konsumen Setiap Hari!

Artinya produktivitas ubi jalar rata-rata berada di angka 11,3 ton per hektarnya. Sehingga angka ini menunjukkan bahwa produktivitas pertanian ubi jalar masih di bawah angka produktivitas optimal, yaitu 40 ton per hektar.

Cara Meningkatkan Produktivitas Ubi Jalar

Pastinya agar bisa mendapatkan penghasilan yang memuaskan sampai Rp120 juta per bulan itu, kamu tentu harus memahami terlebih dahulu.

1. Gunakan Bibit Berkualitas

Nah agar bisa dapat hasil maksimal kamu harus gunakan bibit yang berkualitas. Sebab kebanyakan para petani menggunakan bibit berdasarkan ketersediaan dan warnanya saja.

Sementara hal itu belum tentu dapat memberikan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka bibit yang kamu pilih harus diambil dari tanaman yang sehat melalui stek pucuk dengan panjang 20-25cm.

Jika sudah digunakan hingga 4-5 generasi, bibit diperbanyak terlebih dahulu dari umbi. Kemudian setelah berumur 2-3 bulan, bibit sudah dapat diambil stek pucuknya untuk dijadikan bibit.

Sebelum ditanam, bibit ubi jalar hendaknya direndam terlebih dahulu dalam larutan fungisida machozef 80 persen. Selain itu juga dalam insektisida karbon dengan waktu perendaman selama 5 menit.

Penulis: Rumpun2
Editor: Rumpun1
Sumber: