Kommintau Kutuk Riza Chalid
VALORAnews - Komunitas Muda Minang Rantau (Kommintau) mengutuk pernyataan M Riza Chalid, yang menyebutkan Padang (Sumbar-red) merupakan daerah 'Dajjal', dalam rekaman percakapan yang melibatkan Presiden Direkur Freeport Indonesia, Ma'roef Sjamsoeddin dan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Direktur Bidang Seni dan Budaya Kommintau, Yandika Putra mengatakan, Riza Chalid telah menyakiti perasaan masyarakat Minang baik itu di ranah ataupun di rantau.
"Kita tidak terima pernyataan Riza. Apa maksudnya menyebut Sumbar daerah Dajjal," kata Yandika, Sabtu (5/12/2015) di Jakarta.
Kommintau mendesak Riza Chalid, untuk minta maaf ke masyarakat Minang. Meski begitu, lanjut Yandika, bukan berarti masalah akan selesai begitu saja. Kemungkinan untuk menempuh jalur hukum akan dilakukan.
"Besar kemungkinan dalam waktu dekat ada organisasi masyarakat Minang yang akan melaporkan Riza Chalid," kata Yandika.
Yandika memperkirakan, alasan Riza Chalid menyebut Sumbar begitu karena sistem adat yang berlaku, dimana tanah ulayat tidak mudah begitu saja diambil investor.
"Bisa jadi Riza Chalid pernah mencoba berinvestasi di Sumbar, tapi gagal karena adat istiadat yang berlaku. Sehingga, dia meluapkan emosinya dengan merusak nama ranah Minang kepada lawan bicaranya," jelas Yandika.
Dia juga mengharapkan Pemda di Sumbar, mencatat nama Riza Chalid dengan jelas dalam daftar hitam. Jika ada masuk ke Sumbar untuk investasi langsung ditolak. (relis)
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 67 Pengusaha Randang Berhimpun di Hipermi, Gubernur: Tembus Pasar Nasional hingga Internasional
- Open House Ketua DPRD Sumbar, Kuliner Khas Minang jadi Favorit
- Mendagri Ikuti Tradisi Makan Bajamba Ala Minang di HUT Satpol PP dan Satlinmas, Mahyeldi Sampaikan Filosofinya
- Suwirpen Suib Fasilitasi 52 Pelaku IKM dan Wirausaha Baru Ikuti Bimtek Pengelolaan Kuliner
- Anggota Komisi II DPRD Sumbar Fasilitasi Festival Olahan Daging Kambing di Tanah Datar