Pacu Jalur di Tepian Narosa, Adu Kuat Otot dan Mantra Adikodrati
Tentunya, doa ibu sangat berperan dalam mengarungi Tepian Narosa. Konon, tak sedikit yang mengandalkan mantra adikodrati dari dukun kampung yang memantau jalannya pacu jalur.
Sebanyak 193 perahu dari buatan anak bangsa dari berbagai kabupaten bersaing ketat dalam perhelatan Pacu Jalur Tradisional 2023 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Seni dan budaya ini menarik perhatian mata dunia.
"Festival Pacu Jalur merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan, ditunggu setiap tahun oleh masyarakat Riau. Khususnya masyarakat Kuansing," kata Hariyanto.
Baca juga: Komisi I DPRD Riau Pertanyakan Hasil Penataan Wilayah ke Biro Pemotda
Pacu jalur merupakan tradisi yang sarat akan nilai sejarah. Jalur dalam bahasa daerah Kuansing diartikan sebagai sampan atau perahu yang panjang.
Sebelum perakitan perahu itu, pembuatnya memulai dari menebang pohon, maelo jalur hingga membuat jalurnya. Tak sembarangan, pembuatan jalur dilakukan dengan ritual khusus, bagian dari acara adat yang sakral.
Festival Pacu Jalur 2023 berpusat di Tepian Narosa, Kota Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuansing. Iven ini diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat melalui UMKM.
Ribuan penonton dilayani dengan sajian masakan khas daerah setempat. Perputaran rupiah tak terasa menjadi pundi-pundi warga tempatan yang berjualan.
Event pacu jalur memiliki fungsi kultural, edukatif, ideologi, solidaritas sosial dan kekeluargaan. Nilai-nilai yang harus dijaga dan dibangun secara kokoh dengan menanamkan kearifan lokal sejak dini kepada generasi muda sebagai bagian Warisan Budaya Takbenda asli Indonesia.
Dengan dihelatnya Festival Pacu Jalur ini menjadi momen yang tepat menggiatkan perekonomian masyarakat di Kuansing. Bukan tanpa sebab, Festival Pacu Jalur meningkatkan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun, baik dari dalam maupun luar negeri.
Masyarakat Riau khususnya di Kabupaten Kuansing patut bangga, karena Festival Pacu Jalur telah banyak ditonton wisatawan mancanegara.
Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Masyarakat Kuansing Gelar Tradisi Ghayo Onom, Kadisbud Riau: Daftarkan jadi Warisan Budaya Tak Benda
- Ornamen Hias Puncak Masjid Jami' Air Tiris Disambar Petir, Serpihannya Tersebar hingga 10 Meter
- Catatan BPS Riau; Kunjungan Wisman Melonjak, Tingkat Penghunian Hotel 37,58 Persen
- Kemenparekraf Kembangkan Paket Wisata Religi Berbasis Masjid Bersejarah, Disparekraf Riau Klaim Sudah Berkolaborasi
- Gajah Betina Berusia 41 Tahun di TN Tesso Nilo Melahirkan, Hasil Breeding dengan Gajah Liar