Harga Gas LPG Mau Naik, Ibu Rumah Tangga Limbung
VALORAnews - Seorang pedagang martabak di kawasan Jondul Rawang, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Tadang Timur, Rizki (36) merasa tak keberatan jika pemerintah menaikan harga gas LPG. Namun, dia meminta kenaikan itu tidak terlalu tinggi karena dirinya akan kesulitan saat menyesuaikan dengan harga jual dagangannya.
"Kalau memang harga harus naik, ya mau bagaimana lagi. Yang penting itu barangnya ada. Toh ini bukan yang pertama. Kalau harga bahan bakar naik, paling juga dua tiga hari terasa bedanya. Setelah itu semua menyesuaikan dengan sendirinya. Yang susah itu, kalau barangnya memdadak langka atau hilang dari peredaran," ungkap Rizki.
Bagi ibu rumah tangga seperti Endah (42), warga Aurduri, Kecamatan Lubukbegalung, Padang, kenaikan harga gas LPG jadi sesuatu yang menakutkan. "Jangan lah naik lagi gas LPG ini. BBM sudah naik duluan, sementara uang belanja dapur susah naiknya karena pendapatan suami juga tak naik-naik," tuturnya.
Pantauan tadi siang, harga gas LPB ukuran tabung melon (3 kg), masih berkisar antara Rp15 ribu di tingkat agen. Sebesar Rp16-18 ribu untuk tingkat pengecer. "Saya masih menjual Rp17 ribu per tabung 3 kg. Bahkan, untuk warga sekitar, kita memberikan service antar alamat," ungkap Anto, pemilik pangkalan gas LPG 3 kg di kawasan Muara, Kecamatan Padang Selatan.
Baca juga: Ide Usaha Agen Gas Elpiji, Cuan Rp500 Ribu Sehari! Begini Cara Gabungnya
Hal senada disampaikan Uncu (52), penjual gas keliling. Saat melewati Komplek Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, dia menyebut, harga masih belum naik. "Masih harga lama, belum ada naik," tuturnya.
Diberitakan, harga gas LPG subsidi 3 kilogram (kg) berpotensi naik jadi Rp42 ribu hingga Rp45 ribu per tabung dari harga sebelumnya Rp17 hingga Rp19 ribu. Rencana kenaikan ini menjadikan harga tabung gas melon saat ini, jadi harga keekonomian seperti halnya gas elpiji 12 kg.
Kenaikan harga ini tidak terlepas dari rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tengah mengkaji penerapan subsidi langsung untuk gas LPG 3 kg. Nantinya, subsidi tersebut akan diberikan melalui kartu yang berisi dana yang dapat diisi ulang tiap bulannya.
Kartu subsidi LPG tersebut, nantinya tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai. Kartu tersebut akan berisi uang senilai Rp42 ribu hingga Rp45 ribu atau untuk 5 kg LPG. Dana di kartu subsidi itu, bakal ditransfer, tapi tidak dalam bentuk cash. Kartu subsidi itu hanya bisa dimanfaatkan saat membeli gas saja.
Baca juga: Nevi Zuairina: Energi Murah dan Mudah Diakses Dibutuhkan di Masa Depan
Saat ini, harga gas LPG seberat 12 kg, dijual ke konsumen senilai Rp134 ribu. Berarti, sekitar Rp12 ribu per kg. (vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 60 Tim Ikuti LLA-TJPHK III, Ini Harapan Evi Yandri
- Linus Sumbar 2024 Ditabuh, 12 Klub Futsal Siap Berlaga jadi yang Terbaik, Ini Pesan Gubernur
- Mahyeldi Ajak KORMI Upayakan Masyarakat Sumbar yang Lebih Sehat, Bugar dan Produktif
- CSC RM Bang Bonar Persiapkan Event Catur Tingkat Provinsi, Ditabuh Tanggal 3 Desember 2023
- Ini Juara Tanding Catur CSC RM Bang Bonar VI
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024