Ketum PSSI Daftarkan Wasit Liga 1 dan 2 jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Senin, 17 April 2023, 13:32 WIB | News | Nasional
Ketum PSSI Daftarkan Wasit Liga 1 dan 2 jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir didampingi Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo bersama secara simbolis serahkan kartu kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan pada perwakilan wasit yang secara keseluruhan berjumlah 353 orang, Senin. (humas)

"Tapi juga ada pelatih, wasit, suporter dan juga anak-anak peserta sekolah bakat. Nah itu juga kita ajak supaya jika terjadi risiko, maka keluarganya bisa tenang dan para pemain bisa fokus latihan. Karena fokus ini bisa meningkatkan prestasinya," imbuh dia.

Anggoro berharap kerjasama ini menjadi inspirasi bagi cabang olahraga yang lain, karena masih banyak atlet olahraga di Indonesia yang belum terlindungi sebab mereka belum memahami manfaat dari perlindungan jaminan sosial dan hal tersebut merupakan hak konstitusi setiap pekerja.

"Semoga upaya kita bersama ini dapat meningkatkan kesejahteraan para wasit dan seluruh pekerja lain di ekosistem PSSI, sehingga mereka bisa "kerja keras bebas cemas" dan secara tidak langsung akan berdampak juga pada peningkatan kualitas sepak bola Indonesia," tutup Anggoro.

Kerja Keras Bebas Cemas

Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bukittinggi, Iddial yang mengatakan BPJamsostek mengupayakan perlindungan pekerja di segala sektor termasuk wasit sepakbola yang diketahui bersama berada dalam ekosistem sepak bola Indonesia yang tergolong memiliki cakupan yang luas.

Tentunya, sambung Iddial, hal ini sejalan juga dengan kampanye yang sedang digalakkan saat ini yaitu kampanye kerja keras bebas cemas, dimana BPJS Ketenagakerjaan mengupayakan jaminan kepada pekerja agar dapat bekerja dimanapun kapanpun tanpa rasa khawatir.

"Ini menjadi bukti komitmen kami akan perlindungan pekerja di segala sektor dan kita terus mendorong para pelaku usaha dan pekerja di bidang lainnya untuk bergabung ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan, agar kekhawatiran pekerja dan keluarga akan risiko-risiko yang dihadapi dalam pekerjaan dapat teratasi sehingga produktivitas kerja juga menjadi lebih baik," pungkasnya. (rls/sat)

Halaman:
1 2 3

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: