Pemprov Sumbar akan Bangun Planetarium di Pasaman, Audy: Dibangun dengan Dana BKK Rp8 Miliar
Dalam proses memahami itulah, sejak sekitar dua abad SM dicoba dibuat alat-alat yang menirukan gerak benda-benda itu, yang juga berfungsi sekaligus untuk menguji ketepatan teori yang ada saat itu. Kemudian sekitar abad 17 telah dikenal alat peraga yang disebut planetarium, stellarium, tellurium, dan lunarium.
Pada akhir abad 17 telah dibuat dinding bola yang permukaan dalamnya digambari bintang-bintang atau diberi lubang kecil-kecil untuk dilalui cahaya matahari sebagai penggambaran letak bintang-bintang (S.Darsa, 1992).
Planetarium kuno pertama adalah alat peraga atau model miniatur Tata Surya dengan menggunakan mesin mekanik, hasil karya tinggi dari tangan pembuat arloji. Alat peraga tersebut memang dibuat untuk mengenal waktu, dengan membuat peraga benda-benda langit yang bergerak yang dapat dijadikan acuan waktu astronomis. Dari sinilah cikal bakal planetarium.
Baca juga: Kuliah Umum di FAB UIN Imam Bonjol, Mahyeldi: Orang Sukses itu Memiliki Keahlian
Gedung planetarium umumnya dikelola oleh lembaga pendidikan atau museum. Di seluruh dunia terdapat lebih dari 3.300 planetarium (data 4 Maret 2008) dengan total lebih dari 110 juta penonton. Walaupun demikian, jumlah planetarium di dunia jauh lebih banyak bila planetarium mini milik sekolah ikut dihitung.
Negara yang memiliki planetarium terbanyak di dunia adalah Amerika Serikat. Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 1.500 planetarium. Di Eropa terdapat lebih dari 450 planetarium.
Resmikan Hotel
Dikesempatan itu, Audy menyebut, hotel merupakan salah satu bagian yang sangat mendukung industri kepariwisataan. Terlebih dalam tahun kunjungan Visit Beautiful West Sumatera 2023, Sumatera Barat maupun Pasaman memiliki banyak rangkaian event pariwisata.
"Saya lihat, Kabupaten Pasaman ini terus berbenah di pariwisata dengan menonjolkan brand Pasaman Land of Equator. Salah satu landmarknya nanti adalah planetarium," ujar Audy saat menghadiri Grand Opening Emir Hotel & Convention Center di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Ahad.
Menurut Audy, dengan adanya hotel dengan fasilitas yang layak dan mumpuni, tentu akan menjadi faktor pendukung bagi ikon wisata Pasaman, serta berbagai destinasi wisata lainnya yang juga tengah dikembangkan di Pasaman.
Sementara itu, Sabar AS mengatakan, dibukanya Emir Hotel & Convention Center merupakan bukti nyata bahwa investasi sebagai salah satu aspek dukungan terhadap pariwisata di Pasaman sudah berjalan baik.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Audy Joinaldy Resmikan Eduwisata Madu Kelulut di Pasaman
- Video Konten dari Publik Figur jadi Promosi Wisata Efektif
- KPU dan Disdukcapil Pasaman Sisir 10.559 Warga Belum Rekam Data KTP Elektronik
- KPU Pasaman Catat 744 Orang Pemilih Disabilitas, Taufiq: Fasilitas Pendamping Disediakan
- PCNU Pasaman Terima SK, Bertekad Konsolidasikan Organisasi