Padang Simpan Beragam Potensi Literasi, Yuliandre: Bisa jadi Bahan Konten Kreatif
PADANG (5/8/2022) - Komisioner Bidang Kelembagaan KPI Pusat, Yuliandre Darwis menilai, Kota Padang menyimpan beragam literasi yang bisa dijadikan konten untuk konsumsi nasional bahkan internasional.
"Potensi literasi itu sangat penting dalam ekonomi kreatif, salah satunya adalah industri penyiaran. Sebutlah literasi mengenai Malin Kundang, Siti Nurbaya dan lainnya," sebut Yuliandre di Padang, Jumat.
Hal itu dikatakan Yuliandre saat memimpin rombongan KPI Pusat ke sejumlah daerah di Sumatera Barat. Ikut hadir Komisioner KPI Pusat lainnya, Nuning Rodiyah dan Hardly Stefano Fenolon Pariela serta Sekretaris KPI Pusat, Umri dan 40 orang staf KPI Pusat.
Bukan semata literasi, terang Yuliandre, keindahan alam seperti Pantai Padang dan destinasi wisata lainnya, serta beragam kuliner yang ada, juga merupakan bahan yang melimpah yang bisa dijadikan konten, sebagai promosi daerah.
Baca juga: Dinas Pariwisata Pasbar Gelar Workshop Pengembangan Kapasitas Pelaku Ekraf
Yuliandre lalu mencontohkan Korea Selatan. Dimana, kreativitas atau konten kreatif, bisa meningkatkan perekonomian suatu daerah atau negara.
"Dari satu boyband BTS dari Korea Selatan itu saja, bisa menghasilkan 76 triliun," tukas Yuliandre yang saat ini juga menjabat Penasehat/Advisor Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno.
Fenomena yang terjadi di Korsel itu, kata Yuliandre lagi, harus jadi inspirasi bagi masyarakat Padang. Menurutnya, Pemko Padang harus bisa memberi ruang bagi tumbuhnya kreativitas dalam mengangkat kearifan lokal, dengan mengaitkannya ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah), seperti Diskominfo, Dinas Pariwisata dan lainnya.
Mengenai penyiaran di Sumbar, Yuliandre mendukung adanya peraturan daerah (Perda) tentang Penyiaran yang menjadi regulasi bagi dunia penyiaran dengan berlandaskan kearifan lokal yang ada di Sumbar.
Baca juga: Dapat Komisi Rp7 Juta dari Shopee Afiliate! Freelance Pemula Ala Ayu Catur
Kemudian, kata Yuliandre, KPI dalam rekrutmen komisioner di daerah dilakukan secara desentralisasi, DPRD provinsi setempat yang memilih. "Beda dengan lembaga lain seperti KPU, Bawaslu dan lainnya, yang dipilih oleh pusat," tukas Yuliandre.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Rasakan Padang jauh Tertinggal, Eksportir Asal Padang Daftar ke PKB untuk jadi Calon Wali Kota
- Ini Komposisi Kursi DPRD Padang Hasil Pemilu 2024, PKS Catatkan Dua Rekor
- Jelang Akhir Masa Jabatan, DPRD Padang Gelar Paripurna Tutup Masa Sidang I dan Buka Masa Sidang II Tahun 2024
- Wawako Padang Sampaikan Laporan Pertanggungjawaban APBD 2023, Syafrial Kani: Materi Akan Dibahas Pansus
- Urus Adminduk di Padang Cukup di Kelurahan