Kebudayaan Lokal Merupakan Mata Tambang Baru di Era Industri Kreatif
PADANG (25/5/2022) - Pentas Seni dan Tradisi Minangkabau (Pesta) tampilkan musik, tari, suara serta komedi. Ada pun pengisi acara yang dihadirkan yaitu Salingka Art, Satonggak Art, Bengkel Seni Tradisi Minangkabau (BSTM), Palito Nyalo serta Stand Up Indo Padang.
Iven yang dihelat Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau pada Rabu di Medan Nan Balinduang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas itu, berhasil menarik minat penonton dari kalangan muda hingga memenuhi lokasi pertunjukan.
"Pentas Seni ini merupakan luaran dari mata kuliah Manajemen Seni yang metode pembelajarannya memang telah dirancang dengan PjBL (Project Based Learning)," ungkap dosen pengampu mata kuliah, ujar Eka Meigalia.
Dikatakan, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Manajemen Seni, bukan bertugas jadi penampil, namun menjadi penyelenggara kegiatan. Artinya mereka harus melakukan proses perencanaan, pengoranisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Baca juga: FIB Unand Tuan Rumah Seminar Nasional dan Rapat Kerja PPSI Tahun 2024
"Melalui proses-proses tersebut mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk bertanggungjawab, bekerja sama, berkomunikasi dengan tim serta pihak-pihak terkait" ungkap Eka.
Ketua Jurusan Sastra Minangkabau, Yerri Satria Putra menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi, terhadap kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau tersebut.
Menurutnya, pengetahuan dan pengalaman yang didapat mahasiswa dalam mengelola organisasi budaya melalui mata kuliah Manajemen Seni, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempromosikan seni tradisi Minangkabau yang ada di tingkat nagari.
"Sebagaimana perkembangan era industri kreatif saat ini, kebudayaan lokal merupakan mata tambang baru yang diolah dan dikelola untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," terangnya.
"Hal itu pula yang menjadi salah satu misi dari Jurusan Sastra Minangkabau, yaitu menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif mengelola dan memanfaatkan budaya lokal," ungkapnya. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro