Harga Pangan dan Energi Naik Jelang Puasa dan Lebaran: Indonesia Produsen Minyak Goreng Terbesar, Nevi: Nilai Impornya Juga Sangat Tinggi
JAKARTA (9/3/2022) - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina menyarankan pemerintah, membentuk tim khusus yang dapat menangani persoalan pangan dan energi ini, sehingga pengendalian harga jelang puasa dan lebaran 2022 ini dapat dilakukan. Tim ini terdiri dari berbagai lembaga institusi kementerian di bawah Kemenko Perekonomian.
"Belum selesai masalah kenaikan dan kelangkaan minyak goreng dan kedelai, sekarang harga daging sapi mulai naik. Belum lagi gas elpiji non subsidi yang juga naik. Makanya, tim khusus ini sangat strategis," ungkap Nevi, Rabu.
Dikatakan Nevi, kenaikan harga komoditas untuk menunjang keberlangsungan rumah-tangga masyarakat, mesti disikapi pemerintah dalam waktu cepat sehingga bisa menyelesaikan persoalan ini dalam waktu jangka pendek.
"Situasi yang makin hari makin memburuk terhadap tata niaga pangan dan energi ini, masih terus berlangsung. Sementara, Kementerian Perdagangan selalu menjanjikan harga normal dan stok aman menjelang puasa dan lebaran seperti minyak goreng, akan tetapi kenyataan di lapangan berbanding terbalik," ungkapnya.
Politisi PKS ini menjabarkan, bahwa selain dampak pandemi yang terus berlangsung di negara ini, Perang Rusia-Ukraina yang pecah pada, Kamis (24/2/2022), telah membuat inflasi Indonesia melambung. Hal itu, terutama dipicu kenaikan harga komoditas energi dan sumber daya mineral di pasar global.
Bahkan negara-negara di dunia yang sebelumnya inflasi pangan hanya sekitar 1%, kini sudah ada yang mencapai 7% akibat kenaikan harga pangan.
Nevi menambahkan, saat ini, harga komoditas energi dan sumber daya mineral seperti minyak mentah, CPO dan komoditas mineral seperti nikel dan batu bara sudah melonjak. Harganya diperkirakan akan semakin melambung, seiring pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Hal ini akan membuat permintaan dunia tinggi, sementara pasokan berkurang, sehingga inflasi akan meningkat, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Nevi Zuairina Serahkan TJSL Semen Padang di 5 Titik
"Pemerintah harus memastikan stok kebutuhan pangan tercukupi untuk 6 bulan ke depan. Negara mesti dapat memanfaatkan penggunaan sumberdaya dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku yang terkait dengan energi (seperti batubara untuk listrik), sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor," tutur Nevi.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
- Akcon Gandeng Skylink, Siap Hadirkan Internet hingga Daerah Terpencil
- OJK Telah Blokir 1.459 Investasi Ilegal, 9.180 Pinjol Ilegal dan 251 Gadai Ilegal per Agustus 2024
- Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis, Rusmin: Bom Waktu bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- OJK Layangkan Sanksi Administratif untuk 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura dan 13 P2P Lending
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024