RDP Komisi VI dengan PT Waskita: Nevi: Segera Selesaikan Tol Kayu Agung-Betung dan Bogor-Sukabumi
JAKARTA (17/2/2022) - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina meminta PT Waskita Karya selaku kontraktor pembangunan jalan tol ruas Kayu Agung-Palembang-Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi, dapat menuntaskan pembangunan kedua ruas tol tersebut pada 2022 ini.
"Dengan adanya PMN sebesar Rp3 Triliun, PT Waskita seharusnya dapat menyelesaikan ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi di tahun ini. Dengan selesainya ruas tol itu, akan membantu masyarakat dalam pergerakannya baik aktivitas perdagangan maupun pariwisata," tutur Nevi saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan PT Waskita Karya (persero) Tbk, Kamis.
Politisi perempuan PKS ini menekankan, ketika ruas-ruas tol ini sudah mulai dimanfaatkan masyarakat, tarif yang akan dikenakan dari kedua ruas jalan tol tersebut, jangan ikut membebani masyarakat. Sehingga, dapat ramai bersamaan dengan berfungsinya ruas tol ini secara penuh.
Ia menambahkan, diharapkan dengan pemberlakuan tarif yang terjangkau serta beroperasinya kedua jalan tol baru tersebut, masyarakat umum maupun pelaku usaha akan sangat terbantu dan dapat menekan harga-harga komoditas dari pusat produksi ke pusat niaga.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menyampaikan, jika tarif yang dikenakan pada ruas jalan tol terasa mahal hal ini akan berdampak pada masyarakat dan akan menjadi keluhan khususnya bagi para pelaku usaha.
Terlebih lagi, lanjut Nevi, di tengah pandemi Covid19 yang belum usai ditambah daya beli masyarakat masih rendah serta pemberlakuan pembatasan aktivitas pergerakan masyarakat keluar rumah jelas akan berdampak pada pengguna ruas jalan tol.
Dia menambahkan, nantinya pada tiap Rest Area yang dibangun di dalam ruas jalan tol, harus menyediakan ruang bagi pelaku UMKM sebagai mitra pemerintah untuk mempromosikan dan sekaligus memasarkan produk mereka.
"Saya minta juga, nantinya tiap-tiap ruas jalan tol ini, dalam membangun rest area yang layak dan representatif. Selain itu sangat penting juga untuk melibatkan UMKM sebagai mitra. UMKM ini sulit berkembang dengan mandiri, sehingga perlu dorongan dari lembaga besar seperti BUMN maupun Perusahaan swasta yang sudah mapan," ujarnya.
Baca juga: Nevi Zuairina Serahkan TJSL Semen Padang di 5 Titik
Nevi menyebutkan, dengan dorongan lembaga dan perusahaan besar, tumbuh kembang UMKM akan dapat terukur baik ukuran maupun waktu.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
- Akcon Gandeng Skylink, Siap Hadirkan Internet hingga Daerah Terpencil
- OJK Telah Blokir 1.459 Investasi Ilegal, 9.180 Pinjol Ilegal dan 251 Gadai Ilegal per Agustus 2024
- Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis, Rusmin: Bom Waktu bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- OJK Layangkan Sanksi Administratif untuk 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura dan 13 P2P Lending
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024