Gandeng CCF Norwegia dan UBH: Atasi Persoalan Sampah, 200 Ribu Peserta Didik di Padang akan Dilibatkan

Jumat, 21 Januari 2022, 09:25 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Gandeng CCF Norwegia dan UBH: Atasi Persoalan Sampah, 200 Ribu Peserta Didik di Padang...
Wako Padang, Hendri Septa berdialog dengan perwakilan CCF Norwegia dan UBH serta Mr Michell Rohman, tenaga ahli dari GIZ-Jerman/Center for International Migration and Development tentang pengendalian sampah di ibu kota Sumbar ini, Kamis. (humas)

PADANG (20/1/2022) - Universitas Bung Hatta (UBH) Padang gandeng Circular Connect Foundation (CCF) untuk berkolaborasi atasi persoalan sampah di Kota Padang. CCF adalah sebuah yayasan peduli lingkungan dari Norwegia.

"Kita tahu persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang sedang kita pikirkan dan upayakan solusinya saat ini. Alhamdulillah, PR besar ini dapat bantuan penyelesaiannya dari UBH bersama CCF," ungkap Hendri saat menerima kunjungan Pimpinan CCF Norwegia Dr Arswendi bersama Wakil Rektor III UBH Dr Hidayat beserta jajaran di kediaman resminya, Kamis.

Dikatakan Hendri, apa saja bentuk upaya yang akan dilakukan nantinya, Pemko siap mendukung. "Termasuk, mengajak investor serta stakeholder lainnya dalam menyukseskan konsep ini," tukas dia yang didampingi Kabag Kerjasama, Erwin M.
Juga hadir di kesempatan itu, Mr Michell Rohman, tenaga ahli dari GIZ-Jerman/Center for International Migration and Development (CIM) yang tengah berada di Padang sebagai 'integrated expert' mendukung program Waste Management of Batang Arau River (pengelolaan limbah Sungai Batang Arau).

Hendri mengatakan, pertemuan ini begitu penting karena membahas sinergi dalam upaya optimalisasi penanganan dan pengelolaan sampah khususnya di Kota Padang.

Baca juga: Prof Tafdil Suruh Mahasiswa Berhenti Kuliah Tanggapi Demo, Alumni: Tak Cerminkan Sikap Proklamator Bung Hatta

Sementara itu, Pimpinan CCF, Dr Arswendy menyebutkan, dirinya bersama pihak UBH telah sepakat menerapkan konsep tentang pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang terintegrasi di Kota Padang.

"Tujuannya adalah bagaimana persoalan sampah di Kota Padang yang per harinya mencapai 600 ton dapat dikurangi. Hari ini, konsep tersebut kita sampaikan kepada Pak Wali Kota, semoga upaya ini dapat kita kerjasamakan ke depan bersama Pemko Padang dan pihak lainnya," sebutnya.

Selanjutnya, Dr Arswendy juga membeberkan, berdasarkan pengalamannya sewaktu menjadi Diaspora di Norwegia, ia mendapati sampah tidak lagi menjadi beban bagi pemerintah atau masyarakat di negara setempat.

Bahkan sebaliknya, malah dari pengelolaan sampah yang dilakukan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Baca juga: Irsyad Syafar Jelaskan Tugas dan Fungsi DPRD ke Dewan Perwakilan Masyarakat Mahasiswa UBH

"Untuk itu, dalam penerapan konsep pengelolaan sampah yang akan kita rancang untuk Kota Padang ini, kita telah menggandeng UBH sebagai penggerak yang dimulai dari tingkat kampus."

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: