PDIP Sumbar Gelar Rakerda: Andreas: Jadi Ketua, Diusulkan Kader dan Lolos Test
VALORAnews - PDIP mencanangkan, tahun 2015 sebagai tahun konsolidasi partai, menyongsong pelaksanaan Konggres IV yang akan digelar di Bali, pertengahan April 2015 nanti. Agenda besar yang diusung dalam konsolidasi ini, mengusulkan sistem pemilihan ketua dan struktur organisasi di tiap tingkatan, secara musyawarah mufakat.
"Prinsipnya, bagaimana menerapkan mekanisme musyawarah di tiap kader pada tiap tingkatan. Partai kami tidak lagi lakukan voting-votingan dalam menetapkan pimpinan partai di tiap tingkatan," ungkap Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira disela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP Sumbar di Padang, Senin (17/11/2014).
Rakerda yang digelar di kantor partai berlambang moncong putih di Jalan Bunda, Ulakkarang, Padang itu, diikuti pengurus cabang (DPC) di tingkat kabupaten/kota dan anggota DPRD asal PDIP se-Sumbar. Di kesempatan itu, disosialisasikan petunjuk dan teknis pelaksanaan konsolidasi partai yang dimulai akhir 2014 ini secara berjenjang hingga puncaknya di Konggres IV, Bali nanti.
"Secara nasional, semangat musyawarah mufakat itu telah digelorakan dengan adanya keinginan seluruh kader untuk meminta kembali kesediaan Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai ketua umum PDIP 2015-2020 dalam musyawarah nasional (munas) di Semarang, Jawa Tengah, medio November lalu. Hal ini diharapkan terjadi juga di tingkat ranting (kecamatan), cabang (kabupaten/kota) dan daerah (provinsi)," ulas Andreas didampingi Alex Indra Lukman (ketua DPD PDIP Sumbar).
Andreas menggarisbawahi, kendati pemilihan berdasarkan musyawarah mufakat, bukan berarti pimpinan partai yang akan dipilih nantinya bisa siapa saja. Ada mekanisme yang harus dilalui para calon ketua itu, sebelum dipilih secara masyawarat mufakat.
"Proses seseorang diusulkan jadi calon, dimulai dari penjaringan dari tingkat ranting hingga ke tingkat DPD. Dalam penjaringan itu, ada serangkaian test yang akan dilalui calon ketua, mulai dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), wawancara dan lainnya. Bila sudah didapat calon memenuhi syarat, baru dirembukan siapa yang akan jadi pimpinan partai di tiap tingkatan yang ada," beber Andreas.
Dia juga pesan pada kader, untuk membuka ruang bagi teman-teman di luar partai, yang mungkin sebelumnya membantu PDIP dalam memenangkan pileg maupun dan pilpres, kemarin. "Meski ada aturan partai yang mengikat, seseorang jadi pimpinan atau pengurus berdasarkan lamanya di kepengurusan dalam partai, namun dengan adanya pertimbangan DPP maupun DPD, maka aturan memasukan orang luar dalam pengurus, mungkin saja bisa diterima," jelas dia. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro