Perbedaan dan Pertikaian Tidak Boleh Dibiarkan Berlarut
VALORAnews - Dewasa ini, tak jarang terjadi suatu kelompok bangga dengan kelompoknya dan menganggap kelompok lain sesat, bahkan menghakimi kafir serta keluar dari Islam. Hal itu bisa dimanfaatkan oknum atau kelompok tertentu untuk memporak-porandakan Islam.
Demikian dikatakan H Syamsul Udaya, dalam khutbah Ied Idul Adha 1436 Hijriah, di lapangan kantor Bupati Limapuluh Kota, di Sarilamak, Kamis (24/9/2015).
"Jika perbedaan pendapat atau pertikaian pemahaman di kalangan umat Islam dibiarkan berlarut, bukan menutup kemungkinan ini dimanfaatkan oknum atau kelompok tertentu untuk memporak-porandakan Islam yang pada gilirannya mengganggu eksistensi agama ini," ungkap Syamsul.
Mantan ketua DPRD Limapuluh Kota itu mengatakan, untuk membangun masyarakat yang didasari kasih sayang dan saling menghargai serta memiliki ikatan bathin, diperlukan tiga pondasi. Ketiga pondasi itu antara lain patuh dan tunduk kepada Allah SWT, patuh kepada Rasulullah SAW serta patuh kepada wali atau pemimpin.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Sebelumnya, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Asyirwan Yunus dalam sambutannya jelang shalat ied tersebut menginginkan, melalui momentum Idul Adha diharapkan umat muslim di daerah ini dapat meningkatkan dan memelihara kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta saling bertoleransi dan menghormati antar sesama.
Ia juga mengajak masyarakat di daerahnya untuk saling bermaafan dan menjaga silaturahmi. Apalagi ia dan Bupati Alis Marajo segera mengakhiri masa jabatannya pada 11 November 2015.
"Tak lama lagi kami akan mengakhiri masa jabatan. Kami mengajak kita semua untuk saling bermaafan atas kekurangan dan kesalahan kami selama memimpin daerah ini," ujar Asyirwan sembari mengakui selama memimpin daerah ini tentu saja ada harapan masyarakat yang belum terkabul karena adanya skala prioritas dan keterbatasan keuangan daerah.
Ikut hadir pada pelaksanaan shalat ied itu, Bupati Alis Marajo, Sekdakab Yendri Tomas, para kepala SKPD dan masyarakat. (relis)
Baca juga: Bupati Agam Ajak Pekurban untuk Peduli dengan Warga di Daerah Terdampak Bencana
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya