Datascrip Perkenalkan CHCNAV APACHE 3 untuk Ukur Ketebalan Sedimen
PADANG (8/9/2021) - Salah satu faktor yang jadi penyebab bencana banjir adalah terjadinya pendangkalan. Ini terjadi karena banyaknya material sedimen seperti lumpur, pasir atau sampah yang mengendap di dasar, sehingga sungai atau danau jadi dangkal.
Pendangkalan ini selanjutnya menyebabkan berkurangnya kapasitas untuk menampung air saat musim penghujan. Untuk itu, pengerukan atau pengangkatan material sedimen di daerah aliran sungai atau danau ini harus dilakukan.
"Karena sungai dan danau memiliki jarak geografis yang sangat luas, pengecekan sedimentasi secara manual menjadi tidak efektif dan efisien. Pt Datascrip sebagai authorized distributor CHCNAV di Indonesia menghadirkan solusi perangkat survei APACHE 3 yang dapat memetakan kondisi kedalaman bawah air dan juga perhitungan sedimentasi bawah air secara otomatis," ungkap Marketing Manager pt Datascrip, Danang Kurniawan dalam pernyataan tertulis yang diterima.
Dengan solusi ini, ungkap dia, pengukuran dan pemetaan kondisi sedimentasi bawah air dapat lebih efektif, efisien dan akurat.
Baca juga: Canon Kenalkan EOS M50 Mark II, untuk Foto dan Video Berkualitas Plus Kamera Mirrorless
CHCNAV APACHE 3 berupa perangkat Unmanned Surface Vessel (USV) atau kapal tanpa awak yang ringkas dan sangat mudah dioperasikan. Metode survei dengan USV, merupakan sebuah terobosan teknologi dalam pekerjaan batimetri dan pemetaan hidrografi.
Pengguna dapat melakukan survei dari jarak jauh dengan remote control, dari tepi sungai atau danau. APACHE 3 dapat bekerja secara otomatis hingga rentang jangkauan 2 Km, untuk mengirim data kedalaman di bawah permukaan air.
"Perangkat ini dilengkapi dengan teknologi sensor Single Echo Sounder untuk melakukan pengukuran kedalaman dari 0,15m -- 200 m. Data yang ditangkap oleh sensor bisa langsung dikirim dan dilihat secara real time kinematic melalui software HydroSurvey dari CHC," ungkap Danang.
Sensor yang ada pada USV APACHE 3 ini, ungkapnya, telah terkoneksi dengan Global Navigation Satelite Systems (GNSS) dan sensor arah, sehingga dapat beroperasi secara otomatis dengan lancar. Selain itu, perangkat ini juga dibekali sensor IMU memungkinkan survei tanpa gangguan sinyal seperti saat USV melintas di bawah jembatan, bahkan jika digunakan pada kondisi perairan yang arus atau aliran airnya deras dan tidak beraturan sekalipun.
Baca juga: Datascrip dan SALTO Hadirkan Door Lock Mutakhir untuk Kebutuhan Hotel
Pengguna dapat menghemat waktu karena USV APACHE 3 dibekali dengan motor penggerak berkecepatan 7.000 rpm yang dapat melaju hingga kecepatan 5 meter per detik. "Data diproses dan diekstrasi dengan menggunakan software HydroSurvey untuk menyiapkan model 3D yang akan digunakan sebagai referensi dasar dalam menilai kandungan lumpur atau tingginya sedimentasi yang akan dihilangkan," ungkap dia.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
- Akcon Gandeng Skylink, Siap Hadirkan Internet hingga Daerah Terpencil
- OJK Telah Blokir 1.459 Investasi Ilegal, 9.180 Pinjol Ilegal dan 251 Gadai Ilegal per Agustus 2024
- Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis, Rusmin: Bom Waktu bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- OJK Layangkan Sanksi Administratif untuk 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura dan 13 P2P Lending
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024