Oknum Berseragam RaSya Gerilya Sisir Warga, Video Bertengkar Viral di Medsos
VALORAnews - Sejak sepekan terakhir, warga Ipuh Mandiangin, Kelurahan Cimpago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi dihebohkan dengan sekelompok orang berpakaian seragam RaSya (Ramlan Nurmatias-Syahrizal), yang datang ke rumah-rumah warga meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), dengan mengatasnamakan kelurahan.
Informasi berhasil dihimpun Sabtu (17/10/2020), sekelompok orang berpakian seragam RaSya, merupakan calon wali kota Bukittinggi nomor urut 1 di pilkada serentak Desember 2020, membuat warga ketar ketir. Karena, mereka mengeluarkan nada ancaman Jika tidak memberikan KTP dan KK, orang berseragam RaSya itu mengatakan, awas kamu anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Salah seorang warga, Dafrawira Tengku Labay (48), yang mendapat perlakuan dari orang berseragam yang mengatakan "awas kamu anggota KUBE"-- akibat tidak memberikan KTP dan KK-- rasa dibayang-bayangi ketakutan dan beranggapan bahasa tersebut sebuah ancamam bagi dirinya.
"Bahasa tersebut sebagai ancaman bagi saya, takutnya saya dikeluarkan dari anggota KUBE sehingga bakal tidak mendapat bantuan beras dan bantuan lainnya," sebut Labay.(Baca: Intimidasi Warga di Masa Kampanye, Young Happy: Masuk Kategori Pidana Pilkada)
Baca juga: Pengembang Perumahan Pondok Indah Balai Baru Layangkan Pengaduan ke Polda Sumbar, Ini Pemicunya
Menurut Labay, orang berseragam RaSya tersebut saat meminta KTP dan KK mengatasnamakan kelurahan. "Mereka mengatasnamakan kelurahan. Tetapi, pakaiannya seragam tim dari RaSya (Ramlan Nurmatias - Syahrizal), sehingga tidak saya berikan," ungkapnya.
Labay menceritakan, ketika orang berseragam RaSya yang berjumlah enam orang tersebut meminta KTP dan KK mengatasnamakan kelurahan, dia mempertanyakan untuk apa kelurahan meminta KTP dan KK, dan dijawab, KTP dan KK perlu karena orang lurah yang meminta.
"Lantaran tidak mau memberikan KTP dan KK, yang lain mengatakan "bapak anggota KUBE kan" dan menyuruh temanya untuk ambil fotonya. Secara langsung dia (orang berseragam RaSya-red) tidak mengatakan mengeluarkan saya dari anggota KUBE, cuma bahasa, awas pak anggota KUBE, saya terasa terancam keluar dari anggota KUBE, baras dan bantuan segala macamnya," sebutnya.
Dia menyampaikan, orang berseragam RaSya tersebut terdiri dari berbagai macam latar belakang. "Mereka dari macam-macam, lengkap (kader posyandu, lansia dan dasawisma-red)," tuturnya.
Baca juga: Video Viral Pasang Merah Putih di Leher Anjing, Pegawai Pabrik Sawit di Bengkalis Ditangkap
Sementara itu, H. Jon, Ketua Pemuda Ipuh Mandiangin mengatakan, orang yang berseragam RaSya meminta KTP dan KK dengan datang ke rumah warga mengatasnamakan kelurahan, telah membuat keresahan. Pasalnya, jika mengatasnamakan kelurahan meminta KTP dan KK, biasanya didampingi RT.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 5 Fraksi DPRD Bukittinggi Tolak Anggaran Sky Walk dan Lanjutan Pembangunan Stasiun Lambung di KUA PPAS 2025
- Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
- Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
- Ini Calon Kepala Daerah Partai Gerindra pada Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Barat
- Staf Sekretariat KPU Bukittinggi Dicatut jadi Pendukung Calon Perseorangan, Ini Keputusan Bawaslu Setelah Terima Laporan