Inflasi Sumbar Terendah ke-5 di Sumatera
VALORAnews - Sumatera Barat mencatat inflasi rendah pada awal 2020 ini. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Sumatera Barat pada Januari 2020 tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,60% (mtm), meningkat dibandingkan bulan Desember 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,06% (mtm).
"Laju inflasi Sumatera Barat pada Januari 2020 berada di atas realisasi inflasi nasional yang sebesar 0,39% (mtm). Pada Januari 2020, inflasi Kota Padang sebesar 0,65% (mtm), menjadikannya sebagai kota dengan inflasi terendah urutan ke-6 dari 24 Kota IHK di wilayah Sumatera yang mengalami inflasi," ungkap Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar, Wahyu Purnama A dalam siaran pers yang diterima, Selasa (4/2/2020).
Kota Bukittinggi sendiri, terangnya, mengalami inflasi sebesar 0,25% (mtm), menjadikannya sebagai kota dengan urutan ke-5 inflasi terendah di wilayah Sumatera. Sementara itu secara nasional Kota Padang berada pada urutan ke-57 inflasi terendah dari 79 kota yang mengalami inflasi di Indonesia, sedangkan Kota Bukittinggi berada pada urutan ke-14 inflasi terendah secara nasional.
"Inflasi Provinsi Sumatera Barat sendiri berada pada peringkat ke-5 terendah di Kawasan Sumatera setelah Provinsi Riau yang mengalami inflasi sebesar 0,42% (mtm)," ungkapnya.
Baca juga: Inflasi Tinggi Kerap Melanda, Bulog Sumbar Bangun Sinergisitas dengan TPID Pasbar
Secara tahunan pergerakan harga pada Januari 2020, menunjukkan inflasi sebesar 2,36% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi Januari 2019 yang sebesar 2,30% (yoy). Inflasi tahunan Sumatera Barat berada pada peringkat ke-7 inflasi terendah di Kawasan Sumatera setelah Sumatera Utara dengan inflasi tahunan sebesar 2,33% (yoy). Inflasi tahunan Provinsi Sumatera Barat juga tercatat lebih rendah dari realisasi inflasi nasional yang sebesar 2,68% (yoy).
Inflasi tahun 2020 menggunakan perhitungan berdasarkan tahun dasar 2018 dengan menghitung 11 (sebelas) kelompok pengeluaran. Perhitungan inflasi ini mengalami perubahan dari tahun 2019 yang menggunakan tahun dasar 2012 dengan menghitung 7 (tujuh) kelompok pengeluaran.
Selain itu perhitungan inflasi tahun 2020 mencakup 90 kota di Indonesia dengan 248-473 komoditas per kota, sedangkan perhitungan inflasi tahun sebelumnya hanya mencakup 82 kota di Indonesia dengan 224-461 komoditas per kota.
Tekanan inflasi pada Januari 2020 terutama berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Januari 2020 tercatat sebesar 1,91% (mtm), meningkat dibandingkan Desember 2019 yang sebesar 0,21% (mtm). Inflasi pada kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas bahan pangan yakni cabai merah dan bawang merah serta kenaikan harga rokok kretek dan rokok kretek filter.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Minta TPID Pantau Harga Sembako Tetap Terjangkau
Kenaikan harga cabai merah dan bawang merah terjadi akibat faktor cuaca yakni tingginya curah hujan pada bulan Januari 2020 yang mempengaruhi proses produksi dan distribusi hasil panen. Selain itu kenaikan harga rokok kretek dan rokok kretek filter akibat peningkatan tarif bea cukai rokok yang diterapkan oleh pemerintah mulai awal tahun 2020.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro