Nevi Zuairina 'Serang' Andre Rosiade, Ini Penilaian Faldo Maldini
VALORAnews - Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar, Faldo Maldini menilai, ketegangan dalam politik itu merupakan sesuatu yang biasa, apalagi debat tersebut berkaitan dengan hak-hak publik. Di mata Faldo, debat ini menandakan, proses demokrasi yang semakin matang.
"Kita bisa berdebat, baik itu membela maupun menyerang terkait hak publik. Ini kan semacam ucapan selamat datang Bang Andre sebagai Ketua Gerindra Sumbar baru, yang menginisiasi hak interpelasi. Jadi, publik jadi tahu ada hak anggota legislatif yang selama ini jarang digunakan," kata Faldo di Pesisir Selatan, Ahad (15/12/2019).
Pernyataan itu disampaikan Faldo, terkait polemik Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade dengan anggota DPR, Nevi Zuairina, yang merupakan istri Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, di ruang publik. Ketegangan ini berawal dari pernyataan 'tembak mati' oleh Nevi di sebuah grupwhatsapp. Pernyataan anggota Fraksi PKS DPR RI ini kemudian diberitakan banyak media hingga viral di media sosial.
Faldo yang juga mantan Juru Bicara Prabowo-Sandiaga di Pilpres lalu itu menafsirkan, klausa tembak mati yang diucapkan Nevi bermakna kiasan. "Rakyat Indonesia semuanya, sudah menerima demokrasi sebagai aturan main. Karena itu, tidak mungkin kekerasan dianggap sebagai cara menyelesaikan persoalan," nilai dia.
Baca juga: PLN Bantu Rp75 Juta, Warga Ikut Berpartisipasi, Hasilnya Jalan Usaha Tani Sepanjang 300 Meter
"Jangan kita terlalu reaktif juga. Saya baca komentar Bu Nevi, bisa bermaksud sangat kiasan, saya merasa tidak harfiah. Bisa berarti, pendukung Pak IP dan Bu Nevi bersama PKS, siap berkompetisi habis-habisan dan total melawan pendukung Andre dan Gerindra lewat pemilihan kepala daerah," ungkap Faldo.
"Kan, Bu Nevi seorang anggota DPR RI dan Bang Andre juga, pasti menjadikan dialog dan debat di atas metode kekerasan dalam politik," tegas Faldo.
Mantan Presiden BEM UI ini meyakini, perdebatan Andre Rosiade dan Nevi Zuairina akan memberikan dampak besar bagi pendidikan politik di Sumbar. Selain itu, Faldo mengaku, sangat mengidolai kedua figur ini.
"Bang Andre adalah abang saya. Bu Nevi adalah orang tua saya. Jadi, mereka ini, idola buat saya. Kita berharap perdebatannya semakin substantif dan warga makin paham relasi eksekutif dan legislatif itu idealnya seperti apa," harap Faldo.
Baca juga: Nevi Zuairina: Pendidikan Agama jadikan Siswa Individu yang Bertanggungjawab
"Kalau di DPR RI sangat tidak ideal sekarang. Paling tidak, fungsi kontrol optimal di DPRD," tambah Faldo yang disebut banyak pihak, setelah terganjal usia untuk maju di pemilihan gubernur Sumbar pada pemilihan serentak 2020, layak bertarung sebagai bupati Pesisir Selatan yang merupakan kampung kedua orang tuanya. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro