Konsolidasi Bundo Kanduang se-Sumbar, Muzni: Tingkatkan Kualitas Peran Kaum Perempuan
VALORAnews - Bundo Kanduang se-Sumatera Barat, menggelar konsolidasi organisasi di aula Sarantau Sasurambi kantor bupati Solsel, Kamis (10/10/2019). Konsolidasi perdana di 2019 ini, dibuka Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria.
Dalam sambutannya, Muzni mengharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian Bundo Kandung terhadap nilai, fungsi dan perannya di Minangkabau, mewujudkan masyarakat yang berkualitas dalam mengaplikasikan Adaik Basandi Sayarak, Syarak Basandi Kitabullah.
"Semoga pertemuan ini, peran Bundo Kanduang semakin nyata. Bundo kanduang yang bukan saja hanya terdaftar sebagai pengurus, tetapi harus mengetahui fungsi dan posisinya di tengah masyarakat," harapnya.
Muzni mengakui, peran Bundo Kanduang di tengah-tengah masyarakat sangat besar. Saat ini, katanya, hampir segala persoalan kaum dan penyelesaiannya berpulang kepada kaum perempuan.
Baca juga: Perkumpulan Bundo Kanduang Gelar Mubes X, Audy: Maksimalkan Potensi yang Dimiliki
"Maka dari itu, penting kiranya ibu menjadi tempat bertanya, ditiru dan menjadi teladan lingkungan keluarganya," imbuhnya.
Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Puti Reno Raudha Thaib mengebutkan, konsolidasi ini merupakan wadah dalam mencari solusi atas persoalan yang ada. Menurutnya, saat ini ada kerancuan di tengah-tengah masyarakat tentang pengertian Bundo Kanduang.
Menurut dia, bundo kanduang secara historis adalah sebutan bagi seorang raja perempuan di Kerajaan Pagaruyuang.
Sedangkan menurut mitologi atau kaba, dimana kaba itu sudah diyakini dan hampir semua mengenal kaba itu yaitu kaba cindua mato, nama bundo kanduang adalah nama raja perempuan yang sangat terhormat, kekuasaannya melebihi kekuasaan raja.
Baca juga: 200 Jamba Diarak Bundo Kanduang Diperingatan 31 Tahun Lubuk Basung jadi Ibukota Kabupaten
Dalam kehidupan sosial, bundo kanduang adalah panggilan bagi individu perempuan di Minangkabau yang sudah menikah dan sudah mempunyai anak yaitu ibu. "Perempuan minangkabau yang belum punya suami, belum dapat dipanggil sebagai Bundo Kanduang," terangnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal