Ini Rekomendasi BI Sumbar untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Jumat, 27 September 2019, 22:37 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Ini Rekomendasi BI Sumbar untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A diwawancarai awak media usai rapat Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Barat Agustus 2019 dan Sosialisasi TPDD Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Jumat (27/9/2019). (veby rikiya

VALORAnews - Risiko pertumbuhan ekonomi Sumbar ke depan, masih dibayangi ketidakpastian ekonomi global , yang dapat berdampak besar pada kinerja ekspor. Sementara, meningkatnya daya beli masyarakat karena kenaikan anggaran bantuan sosial serta faktor perubahan musim dan cuaca, diyakini jadi faktor pendorong demand pull maupun cost push inflation berada pada kisaran target 3,5 1%.

"Investasi, pariwisata, ekspor dan percepatan dan perluasan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah dan pembentukan Tim Perluasan Digitalisasi Ekonomi Daerah (TPDD) kita rekomendasikan untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi Sumbar," ungkap Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A pada rapat Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Barat Agustus 2019 dan Sosialisasi TPDD Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Jumat (27/9/2019)

Dijelaskan Wahyu, rekomendasi Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ke depan adalah dengan mendorong investasi melalui implementasi Online Single Submission (OSS) untuk mempercepat perizinan usaha dan memberikan penghargaan kepada investor dan eksportir.

Kemudian, pengembangan pariwisata melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bukit Ameh (Mandeh) dan Mentawai, intensifikasi (Aksesihilitas, Amenitas, Atraksi, Promosi dan Pelaku Usaha), meningkatkan sinergi di tingkat provinsi, kabupaten, kota, dan mencanangkan Tahun Wisata Minangkabau.

Baca juga: Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024

Lalu, meningkatkan nilai ekspor melalui hilirisasi pengolahan komoditas ekspor, pengembangan usaha pendukung dan perluasan pasar. Selanjutnya, percepatan dan perluasan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah dan pembentukan Tim Perluasan Digitalisasi Ekonomi Daerah (TPDD).

"Pemkab dan Pemko dapat menginisiasi pilot project melalui pembayaran secara elektronik pada retribusi pasar, pariwisata dan transportasi," ungkap Wahyu.

Sementara itu, terkait inflasi, Bank Indonesia terus mendukung upaya pengembangan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) hingga tingkat kabupaten/kota serta menindaklanjuti perdagangan antar daerah dengan melihat keseimbangan supply-demand komoditas, agar laju inflasi dapat tetap terkendali.

Disebutkan Wahyu, laju perekonomian Sumbar terakselerasi pada level terbatas didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi selama masa perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2019 mencapai 5,02% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2019 sebesar 4,80% (yoy).

Baca juga: Sumbar Diancam Deflasi, Albert: Visi Ekonomi Calon Kepala Daerah Tak Jelas, Kemampuan Keuangan Rendah Pula

"Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dibandingkan rerata pertumbuhan Sumatera sebesar 4,62% (yoy), namun sedikit lebih rendah dari nasional sebesar 5,05% (yoy)," terangnya.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI